PBNU tak beri toleransi pelaku kekerasan seksual di dunia pendidikan Indonesia

id kekerasan seksual,PBNU tidak toleransi pelaku kekerasan seksual,tidak toleransi pelaku kekerasan seksual di kalangan pen

PBNU tak beri toleransi pelaku kekerasan seksual di dunia pendidikan Indonesia

Pengurus PWNU Gorontalo Arkam Karim (kiri) bersama LBM PBNU KH. Abdullah Aniq Nawawi saat mengadakan koferensi pers. (ANTARA/Zulkifli Polimengo)

Gorontalo (ANTARA) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tegas menyampaikan tidak ada toleransi bagi pelaku kekerasan seksual utamanya di kalangan pendidikan.

Perwakilan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Gorontalo Arkam Karim di Gorontalo, Sabtu mengatakan, atas peristiwa dugaan kekerasan seksual yang terjadi di kampus Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo (UNUGO), pihaknya telah mengambil langkah-langkah penanganan untuk segera menuntaskan-nya.

Dugaan kasus kekerasan seksual di kampus UNUGO tersebut diduga melibatkan oknum rektor.

Sementara korbannya sendiri berasal dari kalangan dosen hingga tenaga kependidikan.

"Ini adalah garansi bagi masyarakat di Gorontalo bahwa NU tidak akan menolerir hal-hal yang berbau kekerasan seksual yang sama sekali tidak inginkan terjadi di ruang pendidikan," kata Arkam.

Hal yang paling penting kata dia, semua pihak terkait saat ini sementara menyiapkan aturan-aturan yang akan diperketat dengan tujuan untuk mencegah kejadian tersebut terulang kembali.

Langkah tersebut untuk meyakinkan kepada seluruh orang tua yang ingin menyekolahkan putera-puteri mereka bahwa UNUGO adalah tempat yang aman untuk melanjutkan pendidikan.

"Kami pun sementara menyiapkan langkah untuk memberikan perlindungan dan rasa aman bagi seluruh masyarakat Gorontalo yang ingin memberikan kesempatan kepada putera-puteri mereka yang ingin kuliah di UNUGO," katanya.