PANDI Institute berkontribusi wujudkan Indonesia Emas 2045 melalui CyberTalk

id pandi institute,ugm,cybertalk

PANDI Institute berkontribusi wujudkan Indonesia Emas 2045 melalui CyberTalk

PANDI Institute menggelar CyberTalk di Fisipol UGM Yogyakarta (ANTARA/HO-PICT)

Yogyakarta (ANTARA) - PANDI Institute sebagai bagian dari Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) turut berkontribusi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui acara CyberTalk di Auditorium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fiispol) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada Jumat.

CyberTalk dengan tema "Gotong Royong Ilmu untuk Revolusi Mental di Era Siber" ini dilaksanakan bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Social Research Center (SOREC) UGM, dan Symbolic.id.

Pada sambutannya, Ketua PANDI Prof Yudho Giri Sucahyo menjelaskan kegiatan CyberTalk merupakan salah satu program dari PANDI Institute yang bertujuan untuk memberikan ilmu serta awareness mengenai perkembangan teknologi informasi yang sedang berkembang di dunia maupun di Indonesia sehingga masyarakat dapat siap dalam menghadapinya baik dari segi mental maupun kemampuan.

Ia mengemukakan bahwa acara CyberTalk ini telah berjalan sejak tahun 2021 secara daring, namun kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena CyberTalk kali ini diselenggarakan secara luring dan daring (hybrid) serta memiliki skala yang lebih besar dengan menyuguhkan berbagai topik bertemakan teknologi informasi dan mengundang berbagai narasumber yang memiliki keahlian pada bidang tertentu.

"Harapan dari adanya kegiatan ini, PANDI Institute dapat turut membantu mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan program Indonesia Emas 2045 pilar pertama yaitu Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yang tentunya akhirnya mampu melahirkan talenta-talenta teknologi dan digital kebanggaan Bangsa Indonesia," katanya.

Salah satu yang PANDI lakukan yakni Cybertalk yang menjadi wujud gotong royong berkolaborasi menyebarkan ilmu dalam rangka revolusi mental di era siber saat ini. Apalagi tahun depan masuk pemilu, sehingga akan banyak ujaran di media sosial dan penafsiran yang mempengaruhi opini masyarakat di dunia siber.

"Oleh karena itu, kita harus bergerak menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia. Kita harus bergerak bersama untuk memenuhi dunia digital dengan hal-hal baik dan produktif. Kami berharap kegiatan ini bisa berlanjut ke banyak tempat lainnya di seluruh Indonesia," kata Yudho.

Dekan Fisipol UGM Dr Wawan Masudi mengatakan bahwa situasi di Indonesia saat ini membutuhkan kerja besar agar revolusi mental bisa terwujud. Dalam hal ini, pemanfaatan teknologi digital untuk mempercepat revolusi mental dan memperluas sebaran pengetahuan sangat penting.

"Hal itu membutuhkan kolaborasi. Dukungan lintas sektor harus terus digaungkan," kata Wawan.

Acara CyberTalk bertema "Gotong Royong Ilmu untuk Revolusi Mental di Era Siber" ini juga dihadiri oleh Deputi V Kemenko PMK Didik Suhardi dan Direktur Symbolic.id Noe Letto.