Dokter spesialis paru, dr Yahya Sp.P, mengatakan produk tembakau alternatif berbeda dengan rokok konvensional karena hanya menghasilkan uap air atau aerosol.
"Hal ini dikarenakan produk tersebut menerapkan sistem pemanasan pada suhu yang terkontrol, bukan melalui proses pembakaran dan tidak menimbulkan asap seperti pada rokok," kata dr Yahya dalam siaran pers pada Minggu.
Oleh karena itu produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, kantong nikotin, dan rokok elektrik memiliki profil risiko yang lebih rendah dibandingkan rokok.
"Karena dia hanya berisi uap air dan beberapa essens, dan kedua tidak menyebabkan gigi kuning. Ketiga tidak menyebabkan orang sekitarnya (jadi) perokok pasif," kata dia.
Mengacu National Cancer Institute Amerika Serikat, TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker paru, emfisema, atau masalah paru-paru lainnya. Dari sekitar 7 ribu bahan kimia yang ada di dalam asap rokok, 2 ribu di antaranya terdapat pada TAR.
Ahli Toksikologi dan Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR), dr. Shoim Hidayat, menambahkan nikotin selama ini dianggap sebagai sumber masalah kesehatan pada rokok ketimbang TAR. Padahal, faktanya TAR yang merupakan penyebab timbulnya berbagai penyakit yang berkaitan dengan aktivitas merokok.
"Jadi, nikotin sama sekali bukan karsinogen. Bahan-bahan karsinogen adanya di dalam TAR," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter paru sebut tembakau alternatif hasilkan uap air