MAKUKU dengan teknologi SAP cegah risiko ruam popok akibat cuaca ekstrem

id makuku,popok bayi

MAKUKU dengan teknologi SAP cegah risiko ruam popok akibat cuaca ekstrem

MAKUKU SAP Diapers (ANTARA/HO-MAKUKU)

Yogyakarta (ANTARA) - Popok bayi MAKUKU dengan fasilitas anti-gumpal atau teknologi SAP membantu mengatasi ruam popok akibat cuaca ekstrem sebagai dampak perubahan iklim, kata Brand Director MAKUKU Indonesia Jason Lee.

"Popok bayi dengan fasilitas anti-gumpal (teknologi SAP) mampu mencegah risiko ruam popok karena inti penyerapnya tidak memiliki bahan pulp atau fluff sehingga anti-gumpal dan tidak menyebabkan osmosis balik yang mengiritasi kulit," katanya dalam siaran pers, Selasa.

Fenomena cuaca ekstrem di Indonesia cenderung meningkat disebabkan oleh dampak perubahan iklim yang saat ini sudah mulai dirasakan oleh masyarakat. Negara yang berada di daerah tropis dan subtropis, selain mengalami peningkatan temperatur juga akan mengalami peningkatan curah hujan. Suhu rata-rata yang lebih hangat dan pola badai angin akan lebih mudah memicu penyakit kulit.

Menurut dia, kondisi iklim tidak dapat dihindari, maka yang dibutuhkan oleh ibu saat ini adalah solusi untuk menekan risiko ruam popok pada si kecil. Kemampuan penyerap SAP Core Technology pada MAKUKU SAP Diapers sebagai #AntiGumpal diciptakan dengan inovasi teknologi tinggi sehingga penyerapannya lebih cepat dan lebih merata.

Ketika beraktivitaspun, popok yang terguncang tidak akan menggumpal atau menggembung di satu titik dan akan mengunci cairan. Selain itu, MAKUKU SAP Diapers juga dilengkapi dengan fitur indikator urin pada yang berwarna kuning dan akan berubah warna menjadi biru ketika popok sudah penuh.

"Tujuannya supaya ibu lebih mudah untuk mengetahui waktu ganti popok si kecil sehingga kulitnya tidak terkontaminasi terlalu lama dengan urine," katanya.

Dokter spesialis anak di RS Cinta Kasih Jakarta dr. Fellycia Trie W, Sp.A mengatakan, bukan hanya pada orang dewasa, masalah kulit justru lebih rentan terjadi pada bayi.

"Seperti yang kita ketahui, kulit bayi masih akan terus berkembang. Dibandingkan dengan kulit dewasa, kulit bayi lebih tipis, kurang berbulu dan memiliki lebih sedikit keringat dan sekresi kelenjar sebaceous, sehingga kulit bayi lebih mudah terkena trauma mekanis, bakteri dan cuaca serta perubahan panas," katanya.

Menurut dia, salah satu masalah kulit yang sering dialami oleh si kecil adalah ruam popok. Ruam popok umumnya disebabkan oleh Irritant Contact Diaper Dermatitis, yaitu dari urine dan feses yang terperangkap di dalam popok.

"Selain itu, dapat disebabkan oleh infeksi jamur, impetigo atau dermatitis alergi (disebabkan oleh sabun, deterjen atau popok itu sendiri)," katanya.

Ia mengatakan, jika kulit sensitif bayi terkontaminasi terlalu lama dengan cairan dalam popok, maka akan meningkatkan pH kulit lokal, terutama pada area popok si kecil. Oleh sebab itu, ibu harus senantiasa menjaga kebersihan kulitnya dan berupaya mengganti popok secara berkala, menjaga area popok supaya tetap kering serta memilih popok dengan fitur indicator urin untuk mempermudah ibu saat perlu mengganti popok.

"Selain itu, penting menggunakan popok daya serap tinggi untuk mengurangi risiko ruam popok," katanya.

Figur publik dan ibu 2 anak, Chelsea Olivia mengatakan iklim yang tidak menentu bisa memicu masalah kulit seperti ruam popok pada si kecil. Sebagai seeorang ibu, sudah seharusnya mengupayakan solusi untuk menekan risiko ruam popok pada si kecil.

Menurut dia, ibu perlu memperhatikan kelembapan ruangan si kecil dan mengganti popok secara teratur. Selain itu, memilih popok dengan kualitas yang baik juga penting.

"Selama menggunakan popok yang tepat seperti MAKUKU SAP Diapers Slim Care, saya tidak perlu khawatir dengan ruam popok. Saya telah memastikan MAKUKU SAP Diapers memiliki bahan yang lembut, anti-gumpal berdaya serap tinggi sejak Dante lahir," katanya.