Keputihan tak normal saat hamil, Ini penjelasan dan solusi dari PAFI

id keputihan,ibu hamil,kehamilan, tidak normal,upnormal,mengatasi,obat, aman,bahaya,sabun,pewangi,pakaian dalam,katun

Keputihan tak normal saat hamil, Ini penjelasan dan solusi dari PAFI

Secara umum keputihan, keluarnya cairan atau lendir dari vagina, merupakan kondisi alami. Namun, jika cairan tersebut berwarna kuning dan disertai bau menyengat, hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan pada ibu hamil. ANTARA/Ist

Yogyakarta (ANTARA) - Ketika membahas masalah kesehatan pada ibu hamil, salah satu yang sering terjadi namun kerap diabaikan adalah keputihan yang tidak normal. Secara umum keputihan, keluarnya cairan atau lendir dari vagina, merupakan kondisi alami. Namun, jika cairan tersebut berwarna kuning dan disertai bau menyengat, hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan pada ibu hamil. Faktanya, prevalensi keputihan selama masa kehamilan tercatat mencapai 48,05 persen.

Dalam upaya menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat, PAFI atau Persatuan Ahli Farmasi Indonesia, yang dapat diakses melalui situs resminya https://pafipekanbarukota.org, hadir sebagai salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia. PAFI memiliki visi mulia untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan farmasi yang optimal dan berkesinambungan.

Sebagai bentuk komitmennya, PAFI secara aktif memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab keputihan yang tidak normal selama kehamilan, serta memberikan informasi tentang obat-obatan yang aman dan sesuai untuk dikonsumsi oleh ibu hamil yang mengalami kondisi ini.

Baca juga: Anyang-anyangan ganggu kehamilan? Ini tips aman dari PAFI

Apa saja faktor penyebab terjadinya keputihan tidak normal saat hamil?

Pada umumnya, ada dua jenis keputihan pada wanita yaitu keputihan normal dan tidak normal. Keputihan normal berwarna bening atau putih susu, tidak berbau, serta tidak menyebabkan gatal atau perih di vagina. Di sisi lain, keputihan tidak normal dapat berasal dari infeksi bakteri, jamur, parasit, serta kondisi medis tertentu. Keputihan tidak normal dapat menyebabkan nyeri tak tertahankan. Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya keputihan yang tidak normal pada bumil yang perlu diperhatikan meliputi:

1. Adanya perubahan hormon

Selama kehamilan, tubuh mengalami perubahan hormon yang signifikan. Peningkatan hormon estrogen dan progesteron memicu peningkatan produksi lendir di vagina, sehingga keputihan menjadi lebih banyak. Pada sebagian ibu hamil, mengalami keputihan tidak normal dengan warna yang berbeda seperti kuning serta berbau menyengat, menandakan adanya infeksi parasit hingga bakteri.

2. Adanya infeksi menular seksual

Trikomoniasis dan penyakit menular seksual lainnya dapat menyebabkan keputihan abnormal. Trikomoniasis biasanya menyebabkan keputihan yang berwarna hijau kekuningan dan berbau tidak sedap. Penting untuk melakukan pemeriksaan jika gejala ini muncul, karena infeksi menular seksual dapat berdampak pada kesehatan ibu dan janin.

3. Kurangnya menjaga kebersihan

Kurang menjaga kebersihan area kewanitaan dapat memicu infeksi yang menyebabkan keputihan abnormal. Menggunakan sabun yang lembut dan menghindari penggunaan produk yang mengandung pewangi dapat membantu menjaga keseimbangan pH vagina.

4. Kondisi medis lainnya

Faktor terakhir yang menyebabkan keputihan tidak normal adalah diabetes dan infeksi saluran kemih (ISK). Diabetes dan infeksi saluran kemih juga dapat mempengaruhi keputihan. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko infeksi vagina karena perubahan lingkungan tubuh.

Baca juga: Kenali penyebab asam urat di bahu, PAFI berikan informasi pengobatan

Apa saja obat yang tepat untuk mengobati keputihan tidak normal saat hamil?

PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai penyebab utama dari keputihan tidak normal saat hamil. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala keputihan tidak normal saat hamil serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:

1. Fluconazole

Meskipun efektif, fluconazole harus digunakan dengan hati-hati karena risiko terhadap janin. Apoteker biasanya akan mempertimbangkan risiko dan manfaat sebelum meresepkan obat ini. Fluconazole biasanya digunakan dalam dosis tunggal, tetapi penggunaannya selama kehamilan harus diawasi dengan ketat.

2. Clotrimazole, miconazole, dan terconazole

Obat-obatan ini tersedia dalam bentuk krim, salep, atau ovula dan digunakan untuk mengobati infeksi jamur seperti kandidiasis. Obat ini bekerja dengan menghambat pertumbuhan jamur dan biasanya aman digunakan selama kehamilan, namun dosisnya membutuhkan resep langsung dari apoteker.

3. Metronidazole

Obat ini digunakan untuk mengobati infeksi bakteri dan trikomoniasis. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet oral atau ovula vagina. Selama kehamilan, metronidazole biasanya digunakan dalam dosis yang lebih rendah.

Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengurangi keputihan tidak normal saat hamil adalah menjaga kebersihan area kewanitaan dengan sabun yang lembut serta menghindari penggunaan produk yang mengandung pewangi. Kenakan pakaian dalam yang terbuat dari katun untuk mempertahankan kelembaban dan keseimbangan pH. Dapatkan informasi kesehatan serta layanan farmasi gratis dengan mengunjungi https://pafimataramkota.org melalui smartphone Anda.

Baca juga: Kenali penyebab gatal pada kemaluan pria, PAFI berikan solusi pengobatan

Baca juga: Kenali penyebab kolesterol tinggi pada pria, PAFI berikan solusi pengobatan