Kasus pembotakan siswi memprihatinkan, tegas PBNU

id Nasyirul Falah Amru,PBNU, DPR, siswi lamongan, pembotakan siswi

Kasus pembotakan siswi memprihatinkan, tegas PBNU

Anggota DPR RI Nasyirul Falah Amru. ANTARA/Dokumentasi Pribadi

Jakarta (ANTARA) - Ketua Tanfiziah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mengaku prihatin atas pembotakan 19 siswi karena berjilbab tanpa memakai daleman kerudung atau ciput di SMP Negeri 1 Sidodadi Lamongan, Jawa Timur,

"Oknum guru itu sangat tercela, intimidatif tindakannya. Apalagi, pemakaian ciput dalam jilbab sebenarnya tidak diwajibkan dalam agama," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Meskipun oknum guru itu mungkin bertujuan baik, menurut anggota DPR RI Dapil Lamongan dan Gresik itu, tetap tak dibenarkan gunakan cara-cara yang tidak baik.

Seharusnya, kata Gus Falah, oknum guru itu melakukan cara-cara yang baik dan santun bila ingin siswinya menggunakan ciput dalam berjilbab.

"Seharusnya sang guru mengajak siswinya pada kebaikan dengan cara yang baik dan penuh kesantunan, mauidhatul hasanah. Dalam Islam, tak dibenarkan melakukan amar makruf dengan cara-cara mungkar," katanya menegaskan.

Gus Falah mendesak negara, terutama pemerintah daerah setempat, untuk menindak oknum guru tersebut.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ketua PBNU prihatin kasus pembotakan siswi di Lamongan