Kelestarian Candi Borobudur dibahas pakar lintas ilmu

id candi borobudur, kelestarian, magelang

Kelestarian Candi Borobudur dibahas pakar lintas ilmu

Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, jawa Tengah. ANTARA/Heru Suyitno

Magelang (ANTARA) - Para pakar dari lintas ilmu, seperti ahli konservasi, ahli batu candi, dan Dewan Internasional untuk Monumen dan Situs (ICOMOS) membahas kelestarian Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Subkoordinator Warisan Dunia Borobudur dan Cagar Budaya (MCB) Wiwit Kasiyati di Magelang, Selasa, mengatakan para ahli tersebut bukan hanya dari Indonesia tetapi juga dari Prancis, Thailand, Italia, dan Jepang.

"Mereka bertemu dalam forum '8th International Experts Meetings on Borobudur' yang berlangsung di Grand Artos Hotel and Convention Magelang pada 23-27 Oktober 2023," katanya.

Ia mengatakan sebenarnya tidak hanya fisik candi yang dibahas, tetapi juga pemberdayaan masyarakat. Masyarakat juga harus ikut dalam pelestarian.

"Sekarang keterlibatan masyarakat ibaratnya nomor satu, kita tidak bisa lagi hanya berpikir fisik candi saja, tetapi kita juga harus berpikir masyarakat," katanya.

Ia mengatakan relief Candi Borobudur bisa diangkat dalam seni dan budaya masyarakat.

"Jangan sampai nanti ketika destinasi pariwisata super prioritas Borobudur ini dengan kehadiran banyak negara ke sini terkikis budaya setempat," katanya.

Direktur Perlindungan Kebudayaan Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek Judi Wahjudin mengatakan pelestarian Candi Borobudur membutuhkan pendekatan multidimensi.

Oleh karena itu, katanya, penelitian lintas disiplin ilmu menjadi krusial, bukan hanya arkeolog, tetapi ahli lingkungan, insinyur struktural, pakar konservasi, sosial budaya, dan banyak disiplin ilmu lain harus bekerja sama menggali wawasan dari berbagai perspektif untuk solusi menyeluruh.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar lintas ilmu bahas kelestarian Candi Borobudur