BPBD Bantul sosialisasi kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi

id BPBD Bantul ,Sosialisasi hidrometeorologi ,Antisipasi bencana banjir tanah longsor

BPBD Bantul sosialisasi kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi

Sosialisasi Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi oleh BPBD Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rabu (6/12/2023). ANTARA/HO-BPBD Bantul

Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan sosialisasi tentang kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi menghadapi musim hujan 2023 kepada relawan maupun perangkat kelurahan dan kecamatan daerah ini.

"Penekanan dari kegiatan tadi diharapkan agar seluruh OPD (organisasi perangkat daerah), kecamatan dan kelurahan untuk siap siaga menghadapi banjir, longsor dan angin kencang," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul Antoni Hutagaol dikonfirmasi usai sosialisasi di Bantul, Rabu.

Menurut dia, melalui kegiatan sosialisasi kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor dan angin kencang tersebut juga untuk kesiapan mengaktifkan pos siaga banjir dan tanah longsor di kelurahan.

"Pos banjir tanah longsor dan angin kencang di 36 kelurahan untuk siap siaga menghadapi ancaman bencana tersebut di saat peralihan musim, adanya cuaca ekstrem dan memasuki musim hujan 2023," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, sebagai bentuk dukungan dari BPBD Bantul kepada pos siaga banjir dan tanah longsor, pihaknya memberikan bantuan operasional untuk pos siaga yang bisa dimanfaatkan para relawan dalam berkoordinasi dan bertugas.

"Kemudian juga ada satu boks logistik permakanan yang bisa digunakan bersama-sama di pos siaga banjir dan tanah longsor. Semua yang diberikan dari BPBD sebagai bentuk kebersamaan teman-teman di pos siaga," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, BPBD Bantul sudah mengadakan rapat internal bersama Pusdalops dan tim reaksi cepat (TRC) termasuk juga ada koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kaitannya menghadapi musim hujan 2023.

"Dan sudah ada rilis dari BMKG bahwa sampai Desember kondisi hujan masih di bawah normal, jadi tetap hujan tetapi hujannya tidak terlalu, cuma yang perlu diwaspadai musim peralihan Desember ini yaitu adanya angin kencang," katanya.

Dampak dari pada angin kencang tersebut, adalah pohon tumbang hingga baliho roboh yang tidak kuat diterjang angin kencang, dan membahayakan orang yang ada di bawahnya. Karena itu, imbauan kepada masyarakat Bantul agar meningkatkan kewaspadaan.

"Masyarakat agar bersiap bagaimana adanya pohon pohon yang sudah rimbun atau sudah tua ditebangi, agar kalau ada angin kencang tidak ambruk, juga sampah sampah dibersihkan karena kalau sudah terjadi hujan, bisa berakibat banjir," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024