Pemkab Bantul melatih pengelola koperasi agar mampu saingi bank

id Koperasi pegawai ,Pemkab Bantul ,Bersaing dengan bank

Pemkab Bantul melatih pengelola koperasi agar mampu saingi bank

Kantor Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tutup Buku Tahun 2023 Koperasi Pegawai RI (KPRI) Karya Bakti Bantul yang salah satunya untuk mendidik para pengelola koperasi agar bisa bersaing  bank.

"Ini memang menjadi suatu hal yang kita lakukan karena persaingan koperasi di unit simpan pinjam ini memang sekarang sangat bersaing dengan bank-bank yang ada," kata Ketua KPRI Karya Bakti Bantul Muhammad Baried dalam sambutannya di Bantul, Kamis.

Menurut dia, lembaga perbankan terutama milik pemerintah memang telah memberikan suku bunga yang rendah ketika menggulirkan kredit pinjaman atau kredit usaha rakyat (KUR) kepada nasabah, untuk itu koperasi juga harus menyesuaikan.

"Bank itu suku bunganya rendah, maka dari itu kita harus mengikuti. Dan harapan kami setelah suku bunga tersebut diturunkan nanti dari anggota bisa berbondong-bondong untuk bisa meminjam di koperasi," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bantul Guppianto Susilo mengatakan, RAT adalah salah satu forum bagi anggota untuk mengkritisi, mengevaluasi, dan memberikan masukan atas laporan pertanggungjawaban pengurus, dewan pengawas, maupun pengelola.

Ia mengatakan, forum tersebut merupakan forum laporan mempertanggungjawabkan atas amanah seluruh anggota untuk seluruh anggota.

"Semua koperasi yang usahanya simpan pinjam saat ini dalam kondisi turun pendapatannya. Salah satu penyebab adalah kebijakan seluruh bank yang bergabung dalam Himbara diwajibkan untuk mengucurkan KUR dengan persyaratan yang sangat mudah," katanya.

Pihaknya mengimbau jika koperasi simpan pinjam tersebut sehat dan mampu mengelola resiko dengan baik bisa memulai mitigasi resiko agar unit kegiatan tetap berjalan.

"Usaha simpan pinjam ini adalah usaha yang paling beresiko, maka sudah semestinya mitigasi resiko dan pengelolaan resikonya diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik," katanya.