Pengiriman senjata ke Israel ditentang mayoritas warga AS

id Amerika,pengiriman senjata,Gaza,Israel

Pengiriman senjata ke Israel ditentang mayoritas warga AS

Arsip - Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato di Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika Serikat pada 24 April 2023. (ANTARA/Aaron Schwartz/Xinhua/tm)

Toronto (ANTARA) - Sebuah lembaga kajian Amerika Serikat pada Selasa (5/3) mengungkapkan bahwa lebih dari 50 persen warga Amerika menginginkan pemerintahan Presiden Joe Biden berhenti mengirim senjata ke Israel sampai Israel menghentikan serangannya di Jalur Gaza.

“Sebanyak 50 persen persen warga Amerika setuju bahwa pemerintah AS harus menghentikan pengiriman senjata ke Israel sampai mereka menghentikan serangannya di Gaza,” kata Pusat Penelitian Kebijakan dan Ekonomi (CEPR), yang mengutip jajak pendapat YouGov.

Menurut CEPR, jajak pendapat itu mengungkapkan bahwa “62 persen responden yang memilih Presiden (Joe) Biden pada 2020 setuju dengan pernyataan ‘AS harus menghentikan pengiriman senjata ke Israel sampai mereka menghentikan serangannya melawan rakyat Gaza'".

"Hanya 14 persen tidak setuju," kata CEPR, menambahkan.

Sebaliknya, kata lembaga kajian tersebut, hanya 30 persen pemilih Donald Trump yang mendukung penghentian pengiriman senjata AS, sementara mayoritas (55 persen) menentang dan 15 persen lainnya mengaku tidak yakin.  

Jajak pendapat itu dilakukan pada 27 Februari sampai 1 Maret.

Pasukan Israel meluncurkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza usai serangan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menurut Tel Aviv telah menewaskan sekitar 1.200 orang.

Sementara itu, di pihak Palestina sedikitnya 30.631 orang terbunuh dan 72.043 orang lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan krisis bahan pokok.

Menurut sejumlah laporan media, AS telah memasok 21.000 amunisi yang memandu ke sasaran tepat untuk Israel sejak Oktober. 


Sumber: Anadolu

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Setengah rakyat Amerika Serikat menentang pengiriman senjata ke Israel
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024