Bantul, DIY (ANTARA) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan harga pangan strategis di pasar rakyat relatif stabil usai libur panjang Idul Fitri 1445 Hijriah.
"Perkembangan harga komoditas strategis pangan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat dari hasil pemantauan di lima pasar besar di Bantul secara umum relatif stabil, tidak mengalami lonjakan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Bantul Husin Bahri di Bantul, DIY, Rabu.
Dia mengatakan untuk komoditas pokok utamanya beras justru mengalami penurunan harga, dikarenakan ketersediaannya semakin melimpah akibat pasokan yang terus datang.
"Sekarang ini juga sudah masuk masa panen padi, jadi sumber sumber produksi beras sudah masuk ke pasar," katanya.
Berdasarkan data, harga beras jenis premium dari sebelumnya pada kisaran Rp14.900 turun menjadi Rp14.600 per kilogram, kemudian beras kualitas medium dari sebelumnya Rp13.900 per kilogram turun menjadi Rp13.500 per kilogram.
Husin mengatakan harga bahan pokok di pasaran usai libur Lebaran 2024 yang masih relatif agak tinggi yaitu daging ayam dan daging sapi karena permintaan masyarakat masih tinggi.
"Sementara suplai daging ayam dan daging sapi itu masih terbatas, tetapi relatif harganya tidak naik, sudah naik dari periode sebelum Lebaran kemarin, dan kecenderungan sekarang ini masih stabil tinggi," katanya.
Dia mengatakan, daging ayam sekarang ini di pasaran rata rata kurang lebih sekitar Rp38 ribu per kilogram, sementara dalam kondisi normal sekitar Rp30 ribu sampai Rp32 ribu per kilogram. Saat ini harga masih cenderung bertahan belum mengalami penurunan.
Sementara itu, untuk harga daging sapi, kata dia, idealnya rata-rata sebesar Rp120 ribu per kilogram, tetapi sekarang ini pada kisaran Rp145 ribu per kilogram, sehingga harganya relatif tinggi sejak mengalami kenaikan beberapa waktu lalu.
"Tetapi kecenderungan sudah mulai turun pelan-pelan, karena mungkin saat Idul Fitri dan Ramadhan lalu kenaikan ini karena permintaan yang tinggi, setelahnya cenderung stabil. Tetapi untuk komoditas lain secara umum stabil dan tercukupi kondisinya," katanya.