Bantul mendaftarkan pekerja padat karya pada BPJS Ketenagakerjaan

id Padat karya ,Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ,Jaminan kecelakaan kerja

Bantul mendaftarkan pekerja padat karya pada BPJS Ketenagakerjaan

Kegiatan padat karya infrastruktur pembangunan jalan corblok di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta mendaftarkan para pekerja yang terlibat dalam padat karya infrastruktur tahun 2024 dalam program jaminan di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

"Pekerja di pekerjaan padat karya ini yang masih memenuhi kriteria kita daftarkan untuk kita ikutsertakan di dalam BPJS Ketenagakerjaan selama kegiatan padat karya," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Istirul Widiastuti di Bantul, Senin.

Menurut dia, dengan diikutsertakan dalam jaminan pada BPJS Ketenagakerjaan, harapannya dapat berguna ketika mengalami kecelakaan kerja saat pekerjaan padat karya, meskipun kejadian tersebut tidak diinginkan dan mudah mudahan tidak terjadi.

Dia mengatakan, dalam padat karya infrastruktur jangka waktu pekerjaan selama 21 hari, namun demikian harapannya setelah pembangunan sarana prasarana perdesaan tersebut selesai, kepesertaan jaminan dapat diteruskan secara mandiri, agar berguna saat bekerja nantinya.

"Harapan saya itu bisa berkelanjutan, jadi masyarakat nanti akan mandiri meneruskan kepesertaan BPJS, jadi tidak hanya pada saat pekerjaan padat karya saja, karena manfaatnya luar biasa kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan itu," katanya.

Pada tahun 2024, program padat karya infrastruktur dengan anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) di Bantul dialokasikan untuk 300 lokasi, 276 lokasi dengan anggaran masing masing Rp100 juta, kemudian 24 lokasi masing masing anggaran sebesar Rp200 juta.

Setiap lokasi padat karya dikerjakan kelompok pekerja yang berjumlah 26 orang terdiri ketua, tukang dan pekerja untuk yang anggaran Rp100 juta, sementara yang anggaran Rp200 juta dikerjakan kelompok berjumlah 52 orang tiap lokasi.

"Saat ini kita sedang tahapan sosialisasi ke kelompok sebelum pekerjaan dilaksanakan serentak mulai Juni. Pekerja yang dilibatkan warga setempat. Jadi sasaran pekerja pada kegiatan padat karya adalah warga miskin, setengah penganggur dan pengangguran," katanya.

Melalui kegiatan padat karya berupa pembangunan jalan corblok, talud dan saluran drainase itu diharapkan dapat meningkatkan pendapatan keluarga, memberdayakan masyarakat meskipun sementara atau selama pekerjaan berlangsung.