Yogyakarta (ANTARA) - Penting menggelorakan semangat nasionalisme dan kebangsaan di era kini utamanya dengan sikap etis, meletakkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Termasuk upaya nyata mengaktualkan spirit para leluhur, menjalankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan keseharian dan kebangsaan.
"Mengapa semangat Pancasila harus kita gelorakan di Yogyakarta? Kita pahami, benar penggali Pancasila Bung Karno, tapi dari Yogyakarta ada Ki Hadjar, Ki Bagus Hadikusumo, Abful Kahar Mudzakir, BPH Puruboyo, BPH Bintoro, Dr Radjiman Wedyodiningrat sebagai Ketua BPUPKI adalah sosok teladan perjuangan sebelum Indonesia merdeka," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan.
Berbicara di forum Sosialisasi Perda 1/2022 tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan bersama Biro Hukum Setda DIY, Eko Suwanto mengingatkan di hadapan warga Pakualaman soal pentingnya menggelorakan Pancasila, agar bisa selalu ada di hatinya masyarakat Yogyakarta.
"Semangat nasionalis dan kebangsaan harus menjadi landasan dalam keseharian masyarakat Yogyakarta, nilai-nilai Pancasila ya sudah sendirinya ada di hatinya rakyat, ini yang penting digelorakan," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan.
Eko Suwanto, politisi muda PDI Perjuangan menambahkan dari catatan sejarah, posisi Yogyakarta memiliki kontribusi besar. Maka dalam urusan tata kelola perkotaan perlu spirit kebangsaan, bhinneka tunggal ika, toleransi terus dirawat.
"Sejarah mencatat, Yogyakarta pernah jadi ibukota Republik Indonesia. Soekarno - Hatta pernah tinggal di Pakualaman. Ada dua ruang di sisi barat dipinjamkan oleh KGPAA dan bangsal Parangkarso, jadi tempat rapat kebangsaan," kata Eko Suwanto, politisi muda PDI Perjuangan.
Di bangsal Parangkarso, bagaimana dibahas bersama rakyat langkah gotong-royong mempertahankan RI, Yogyakarta pernah jadi rumah Soekarno Hatta berkantor.
"Selain peran sejarah, ada banyak orang belajar di Jogja sampai berkeluarga. Jadi Indonesia banget di Yogyakarta," kata Eko Suwanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Yogyakarta.
Urusan tata kelola perkotaan Yogyakarta, dengan kondisi tata kota, melihat kualitas udara dan air tak bagusx minum air dari sumur tak berani karena kualitas air jelek, kualitas udara juga tidak bagus, hingga kondisi lingkungan yang padat penduduk tentu harus terkelola baik.
Jadi kiranya penting pastikan lingkungan hidup terkelola, bagaimama hadirkan solusi urusan sampah, mari pahami apa yang disebut sampah. Kondisi saat ini akibat saja dari tata kelola yang tak pas. UU aturan kewenangan provinsi dan pusat bantu.
"Hari ini masih model bank sampah jadi pengepul ke depan harus dipikirkan bagaimana bergabung dengan kerja sama kedepan harus bisa kelola dengan model lebih profesional. Ada lembaga BUMD atau koperasi bank sampah yang bisa kelola, idealnya itu," kata Eko Suwanto, politisi muda PDI Perjuangan lulusan Magister Ekonomi Pembangunan UGM ini.
Berita Lainnya
PDIP sebut tiga tokoh ambil formulir pendaftaran Pilkada Yogyakarta
Rabu, 15 Mei 2024 9:40 Wib
Komisi A DPRD DIY dukung pemda tingkatkan anggaran kampung tangguh bencana
Selasa, 7 Mei 2024 12:12 Wib
Eko Suwanto ingatkan pentingnya pemetaan potensi risiko bencana
Selasa, 7 Mei 2024 11:30 Wib
Eko Suwanto: WPFD 2024 momen ingatkan pentingnya jaminan kebebasan berekspresi
Sabtu, 4 Mei 2024 11:06 Wib
Hari Buruh 2024, Eko Suwanto desak pemda naikkan UMP DIY agar buruh lebih sejahtera
Kamis, 2 Mei 2024 22:38 Wib
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto komitmen tingkatkan kesejahteraan guru
Kamis, 2 Mei 2024 22:34 Wib
PDIP Yogyakarta akan silaturahmi rekam aspirasi rakyat jelang Pilkada 2024
Selasa, 30 April 2024 4:44 Wib
PDI Perjuangan buka pendaftaran bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta
Senin, 29 April 2024 23:06 Wib