Sukoharjo (ANTARA) - Dua korban pesanan fiktif takjil Masjid Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah, menggalang bantuan melalui surat terbuka yang mereka buat.
Salah satu korban yang juga pemilik usaha Katering Aldila, Supodo di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu mengatakan surat terbuka tersebut dibuat karena hingga saat ini belum ada kejelasan soal permasalahan tersebut.
"Kami bingung, sedih, tertekan, menderita, dan dengan kasus ini kami tidak tahu harus mengadu kepada siapa lagi. Segala upaya telah kami tempuh, sampai saat ini belum ada titik terang yang menghasilkan," katanya.
Oleh karena itu, melalui surat terbuka tersebut ia berharap kedermawanan dari pihak-pihak yang merasa prihatin atas kondisi mereka.
"Setiap hari kami tidak henti ditagih utang oleh bank, tetangga, dan toko kelontong. Kami tidak bisa bayar utang karena kami jadi korban penipuan," katanya.
Sementara itu, kasus bermula saat tersangka E yang juga merupakan menantu Supodo memesan paket takjil dan makan besar senilai Rp40.000 untuk acara buka bersama selama sebulan penuh di Masjid Sheikh Zayed.
Berita Lainnya
KPK tengah menelaah perkara klaim BPJS Kesehatan fiktif tiga RS
Sabtu, 27 Juli 2024 6:35 Wib
KPK usut klaim fiktif BPJS Kesehatan di tiga RS di tanah air
Kamis, 25 Juli 2024 19:46 Wib
Rina Lauwy Kosasih diperiksa soal penyidikan korupsi PT Taspen
Selasa, 21 Mei 2024 15:45 Wib
Saksi bikin SPPD fiktif untuk penuhi permintaan eks Mentan SYL
Rabu, 8 Mei 2024 17:02 Wib
Ratusan miliar rupiah, korupsi di PT Taspen
Sabtu, 9 Maret 2024 1:20 Wib
Kasus penyidikan korupsi PT Taspen, tujuh lokasi digeledah KPK
Sabtu, 9 Maret 2024 0:39 Wib
Kejati DIY menyerahkan tersangka investasi fiktif ke Kejari Yogyakarta
Rabu, 15 November 2023 23:46 Wib
Kejati DIY menahan tersangka kasus penyimpangan kredit Bank Jogja
Kamis, 5 Oktober 2023 21:16 Wib