Korban pesanan fiktif takjil Masjid Zayed Solo, Jateng, galang bantuan

id Pesanan fiktif, masjid sheikh zayed

Korban pesanan fiktif takjil Masjid Zayed  Solo, Jateng, galang bantuan

Supodo (kanan) membacakan surat terbuka di Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (8/5/2024). ANTARA/Aris Wasita

Sukoharjo (ANTARA) - Dua korban pesanan fiktif takjil Masjid Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah, menggalang bantuan melalui surat terbuka yang mereka buat.

Salah satu korban yang juga pemilik usaha Katering Aldila, Supodo di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu mengatakan surat terbuka tersebut dibuat karena hingga saat ini belum ada kejelasan soal permasalahan tersebut.

"Kami bingung, sedih, tertekan, menderita, dan dengan kasus ini kami tidak tahu harus mengadu kepada siapa lagi. Segala upaya telah kami tempuh, sampai saat ini belum ada titik terang yang menghasilkan," katanya.

Oleh karena itu, melalui surat terbuka tersebut ia berharap kedermawanan dari pihak-pihak yang merasa prihatin atas kondisi mereka.

"Setiap hari kami tidak henti ditagih utang oleh bank, tetangga, dan toko kelontong. Kami tidak bisa bayar utang karena kami jadi korban penipuan," katanya.

Sementara itu, kasus bermula saat tersangka E yang juga merupakan menantu Supodo memesan paket takjil dan makan besar senilai Rp40.000 untuk acara buka bersama selama sebulan penuh di Masjid Sheikh Zayed.