Tiga warisan dokumenter RI ditetapkan UNESCO sebagai "Memory of the World"

id naskah imam bonjol,arsip indarung,unesco,Memory of the World,tambo imam bonjol,perpusnas

Tiga warisan dokumenter RI ditetapkan UNESCO sebagai "Memory of the World"

Kepala ANRI dan Deputi Bidang Pengembangan Bahan Perpustakaan dan Jasa Informasi Perpusnas menerima sertifikat MOW untuk naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol di Ulan Bator, Rabu (8/5/2024). Antara/HO-Istimewa.

Padang (ANTARA) - Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (Unesco) menetapkan tiga warisan dokumenter asal Indonesia sebagai Memory of the World for Asia and Pasific di Ulan Bator.

"Ketiganya adalah naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol, arsip Indarung Semen Padang, dan arsip tentang Indonesian Sugar Research Institut tahun 1887-1986," kata Ketua Kelompok Kerja Pengelolaan Naskah Nusantara Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Aditia Gunawan saat dihubungi di Padang, Rabu.

Ia mengatakan naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol diusulkan Perpusnas dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, sedangkan arsip Indarung Semen Padang diusulkan oleh PT Semen Padang, dan arsip tentang Indonesian Sugar Research Institut tahun 1887-1986 diusulkan Kantor Perpustakaan dan Arsip Jawa Timur serta Balai Penelitian Gula Indonesia.

"Jadi, Indonesia mengajukan satu naskah dan dua arsip. Alhamdulillah ketiganya diterima sebagai Memory of the World for Asia and Pasific," ujarnya.

Dengan ditetapkan ketiga dokumen itu sebagai Memory of the World for Asia and Pasific, Perpusnas mengajak semua pihak untuk bersama-sama melestarikan warisan budaya tersebut.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Unesco tetapkan tiga warisan dokumenter RI sebagai Memory of the World
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024