Dinas Perdagangan Kulon Progo menggalakkan One Village One Product

id One Village One Product,Kulon Progo

Dinas Perdagangan Kulon Progo menggalakkan One Village One Product

Produk IKM Kulon Progo. (ANTARA/HO-Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulon Progo)

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan pengembangan sektor industri kecil dan menengah (IKM), salah satunya melalui pendekatan pembinaan One Village One Product (OVOP) untuk peningkatan perekonomian masyarakat.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kulon Progo Sudarna di Kulon Progo, Selasa, menyampaikan bahwa sesuai Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 26/A/2021 tentang Sentra Industri Kecil dan Menengah Kabupaten Kulon Progo, terdapat 34 Sentra IKM yang tersebar di seluruh wilayah Kulon Progo, hal ini tentu perlu pendampingan agar sentra ini dapat tumbuh dan berkembang sesuai karakteristik wilayah masing-masing.

"Program OVOP adalah pendekatan dalam pengembangan potensi di satu wilayah untuk menghasilkan satu produk kelas global yang unik dan khas daerah dengan memanfaatkan sumber daya lokal," kata Sudarna.

Ia mengatakan program OVOP ini berbasis kewilayahan dengan mengedepankan potensi lokal. Sehingga potensi lokal dapat dioptimalkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.

"Potensi lokal menjadi triger tumbuhnya OVOP," katanya.

Kepala Bidang Perindustrian, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulon Progo Ade Wahyudiyanto mengatakan perkembangan teknologi dapat mendorong kemudahan aksesibilitas dan efisiensi dalam pemanfaatan program OVOP.

Oleh karenanya, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mendorong tumbuhnya potensi lokal melalui pendampingan-pendampingan IKM. Salah satu yang sudah diupayakan adalah dengan menyampaikan usulan program OVOP ini bagi IKM yang berada dalam kawasan/ wilayah sentra-sentra IKM Kulon Progo.

“Persyaratan dan tahapan tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 14 Tahun 2021 tentang Pengembangan IKM di Sentra IKM melalui OVOP,” kata Ade.

Setelah pengusulan oleh pemerintah kabupaten Kulon Progo, dilanjutkan dengan tahap seleksi, penetapan, hingga pemberian penganugerahan Penghargaan OVOP oleh Menteri Perindustrian
Untuk diketahui, penerima penghargaan OVOP akan mendapatkan sejumlah pembinaan kemampuan meliputi pelatihan dan pendampingan ekspor dengan tujuan rebranding, repositioning, memperkuat citra produk OVOP tanpa meninggalkan kearifan lokal, promosi, serta perluasan akses pasar.

Selain itu, menyiapkan IKM OVOP agar mampu melakukan ekspor dengan pemberian fasilitasi pelatihan dan, mendampingi dalam kegiatan penjualan, dan jaringan pasar.

"Saat ini, kami sudah memiliki beberapa calon usulan bagi pelaku IKM Kulon Progo untuk dilakukan seleksi kemudian diajukan mengikuti program OVOP ini, namun demikian masih terbuka kemungkinan penambahan usulan IKM OVOP apabila ada IKM yang memenuhi persyaratan hingga 30 Juni 2024," kata Ade.

Menurut dia, kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan optimisme bagi masyarakat Kulon Progo serta sebagai pendorong bagi para IKM OVOP untuk menjadi unggulan dan menjadi kebanggaan daerah.

"Sehingga produk yang dihasilkan menembus pasar nasional hingga global," katanya.