Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan penelitian obat antikanker Fluorouracil dengan metode simulasi multiskala dalam kerangka logam-organik (metal-organic frameworks/MOFs).
Peneliti Pusat Riset Fisika Kuantum (PRFK) BRIN Ferensa Oemry melalui keterangan di Jakarta, Rabu, menyebutkan struktur kerangka logam organik merupakan gabungan unsur logam yang saling terhubung melalui unsur organik dengan ukuran yang bermacam-macam.
"Dengan menggunakan teknik simulasi multiskala, proses penyerapan dan pelepasan obat antikanker pada kerangka logam organik dapat direkayasa sedemikian rupa," katanya.
Ferensa menjelaskan, simulasi multiskala pada studi penyerapan Fluorouracil dalam MOFs dapat membantu produsen obat untuk menentukan jumlah obat antikanker yang terkandung dalam pori-pori MOFs.
Ia menekankan hal tersebut penting untuk diperhatikan, mengingat kurangnya dosis obat menyebabkan pengobatan kanker menjadi kurang efektif. Sementara jika dosisnya berlebihan, akan berdampak negatif bagi pasien.
"Fluorouracil telah lama digunakan sebagai obat antikanker. Akan tetapi pada perkembangannya masih terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi, di antaranya mencari sistem penghantaran obat yang sesuai dan efektif dalam pengobatan kanker," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN teliti obat antikanker Fluorouracil dengan simulasi multiskala