Bantul menargetkan sawah 200 hektare di Poncosari panen 3 kali setahun

id Lahan pertanian ,Sawah Poncosari ,Panen tiga kali

Bantul menargetkan sawah 200 hektare di Poncosari panen 3 kali setahun

Lahan pertanian di wilayah Kelurahan Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang rawan terendam banjir. (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan sawah seluas 200 hektare di Kelurahan Poncosari Kecamatan Srandakan mulai musim tanam 2025 dapat ditanam dan panen sebanyak tiga kali dalam satu tahun.

Kepala DKPP Bantul Joko Waluyo di Bantul, Kamis, mengatakan hal tersebut dilakukan melalui berbagai bantuan sarana pertanian dari Kementerian Pertanian (Kementan) berupa benih unggul, alat mesin tanam, juga normalisasi sungai yang mengairi irigasi lahan 200 hektare di Poncosari.

"Kami telah mengundang Pak Menteri Pertanian, harapannya bisa menyelesaikan permasalahan yang ada di Poncosari, karena di Poncosari hanya panen sekali, harapan kami dengan adanya normalisasi dan bantuan itu setahun bisa panen tiga kali," katanya.

Dia mengatakan jika total lahan pertanian di wilayah Poncosari Srandakan seluas 200 hektare maka diharapkan dalam satu tahun bisa panen hingga seluas 600 hektare.

"Kalau ada 200 hektare, berarti nanti 600 hektare, selama ini kan hanya 200 hektare, sehingga bisa tambah 400 hektare. Dengan produksi padi delapan ton per hektare itu sudah bisa untuk makan berapa ratus orang di Bantul, harapan kami seperti itu," katanya.

Lebih lanjut Joko mengatakan lahan sawah seluas 200 hektare di Poncosari tersebut sebelumnya ketika musim hujan rawan tergenang air, sehingga tanaman padi yang ditanam kelompok tani mengalami gagal panen atau produksi tidak maksimal.

"Sering banjir, makanya kami juga mendatangkan Kementerian Pekerjaan Umum agar bisa menyelesaikan permasalahan yang telah dirasakan masyarakat hampir 10 tahun. Jadi sudah lama, 10 tahun belum ada solusi. Maka inilah di 2025 jadi yang terbaik," katanya.

Dia mengatakan selama ini oleh kelompok tani, lahan sawah seluas 200 hektare tersebut ditanami padi, namun hanya mampu panen satu kali, sebab tanaman padi pada musim tertentu lahannya tergenang air, sehingga tidak bisa menikmati panen.

"Tetap tanam tujuh kali panen sekali, dan setiap tahun gagal. Mudah-mudahan pada tahun 2025 menjadi lebih baik lagi khusus masyarakat Poncosari, harapan kami di 2025 bisa terealisasi, setelah sebelumnya terkendala," katanya.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2025