DKPP Bantul kendalikan serangan hama wereng di sawah seluas 128 hektare

id Lahan pertanian ,Serangan wereng ,Pengendalian hama,DKPP Bantul

DKPP Bantul kendalikan serangan hama wereng di sawah seluas 128 hektare

Lahan pertanian di wilayah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil mengendalikan serangan hama wereng pada lahan pertanian atau sawah seluas 128 hektare yang ditanam pada periode Maret-April 2024.

"Sekarang untuk wereng di Bantul sudah aman, kemarin kita ada serangan di seluas 128 hektare, tapi kita telah mengantisipasi dengan gerakan pengendalian hama secara masif," kata Kepala DKPP Bantul Joko Waluyo di Bantul, Rabu.

Menurut dia, gerakan pengendalian hama wereng dilakukan dengan penyemprotan insektisida pada lahan pertanian yang terkena serangan. Dari 128 hektare sawah yang terserang hama itu, tersebar di seluruh wilayah Bantul.

"Kita kendalikan dengan menggunakan bantuan baik dari APBN (anggaran pendapatan belanja negara) maupun APBD. Serangan wereng itu sekitar bulan Maret sampai April," katanya.

Meski demikian, kata dia, serangan hama wereng pada lahan pertanian di Bantul tersebut tidak sempat mengakibatkan tanaman padi rusak atau gagal panen, sebab serangan sudah terdeteksi dan diantisipasi sejak awal, agar jangan sampai berdampak parah pada tanaman.

"Dampaknya tidak sampai gagal panen, karena baru ada serangan sedikit terus kita lakukan gerakan pengendalian. Jadi 128 hektare itu bukan ngeblok, cuma spot spot, penyebabnya karena siklus empat tahunan. Dan kita terus mengantisipasi dengan gerakan pengendalian," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, para petani di wilayah Bantul diimbau apabila seandainya lahan pertanian garapannya terkena serangan hama wereng, segera melaporkan ke penyuluh pertanian tingkat kecamatan, maupun ke DKPP Bantul.

"Nanti kita ada obat tersedia cukup, gratis bagi petani. Untuk penanganannya disemprot insektisida, kita juga punya alat nirawak dan hand spray, tinggal serangannya, kalau luas pakai nirawak, kalau hanya kecil pakai sprayer," katanya.