Bantul pamerkan kekayaan budaya lokal bertajuk Gelar Budaya dan UMKM

id Gelar Budaya ,UMKM ,Pameran kekayaan budaya

Bantul pamerkan kekayaan budaya lokal bertajuk Gelar Budaya dan UMKM

Gelar Budaya dan UMKM di Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Rabu (4/9/2024) (ANTARA/HO-Kominfo Pemkab Bantul)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar kegiatan bertajuk Gelar Budaya dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai upaya memamerkan kekayaan budaya lokal daerah tersebut.

"Kegiatan ini tidak hanya memamerkan kekayaan budaya lokal, tetapi juga memberikan panggung bagi pelaku UMKM setempat untuk mempromosikan produk unggulan mereka," kata Camat Kasihan Bantul Subarta pada pembukaan kegiatan tersebut di Bantul, Rabu.

Kegiatan yang diikuti para pelaku seni dan UMKM wilayah Kecamatan Kasihan tersebut juga dalam rangka memperingati 12 tahun Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dia mengatakan, tujuan Gelar Budaya dan UMKM di Kasihan adalah untuk melindungi dan melestarikan keragaman potensi budaya dan potensi UMKM di Kecamatan Kasihan dalam wadah yang kreatif dan inovatif dengan tidak mengubah nilai nilai esensialnya.

"Selain itu juga sebagai sarana pembinaan untuk mengembangkan seni budaya dan UMKM yang ada di Kecamatan Kasihan," katanya.

Sementara itu, Bupati Halim Abdul Halim Muslih mengatakan, Peringatan 12 Tahun UU Keistimewaan DIY ini bermakna penting warga Ngayogyakarta Hadiningrat, tentang bagaimana eksistensi DIY bisa terus dilestarikan dengan keunggulan, keunikan, dan kekhasan budaya adi luhungnya.

"Undang-Undang Keistimewaan DIY itu ditujukan agar masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta bisa hidup bahagia dan sejahtera dengan kebudayaannya sendiri," katanya.

Bupati Bantul berharap agar masyarakat DIY untuk terus berkarya dan berbakti untuk negeri agar budaya Keistimewaan DIY ini berdampak pada kehidupan yang lebih baik, lebih aman, dan mensejahterakan.

"Kebudayaan kita di masa lalu telah mengantarkan warga Yogyakarta itu dalam kehidupan yang indah dan guyub rukun sehingga sistem budaya seperti ini itu bisa meminimalisir adanya kejahatan dan konflik," katanya.