Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Malang, Jawa Timur, mempersiapkan skema pengamanan matang menjelang pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persik Kediri yang akan berlangsung pada 11 Mei 2025 di Stadion Kanjuruhan. Langkah ini diambil setelah evaluasi pelaksanaan simulasi pengamanan yang digelar pada Kamis (8/5).
"Kegiatan pengamanan dan sekaligus simulasi nanti kami akan melakukan evaluasi, karena setiap pertandingan ada kriteria-kriterianya," ujar Kepala Polres Malang AKBP Danang Setiyo saat ditemui di Stadion Kanjuruhan.
Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap detail pengamanan, termasuk titik-titik rawan dan potensi kerawanan, bisa diatasi dengan optimal.
Proses pengamanan kali ini juga mempertimbangkan jumlah penonton dan penyebaran personel keamanan di sekitar stadion.
Mengingat vakumnya kegiatan pertandingan di stadion ini selama hampir tiga tahun pasca Tragedi Kanjuruhan, pengamanan dijalankan dengan ekstra hati-hati untuk menghindari kejadian serupa.
"Di dalam sebuah pertandingan kami lakukan review kembali, kemudian melatih beberapa skenario beberapa kejadian, baik di luar maupun di dalam stadion. Yang paling dekat adalah tanggal 11 Mei, yaitu Arema FC melawan Persik Kediri ini adalah derby sesama tim dari Jawa Timur," lanjut Danang.
Baca juga: Arema FC bentuk divisi khusus setelah lolos 'club licensing' PSSI dan AFC
Pengamanan yang lebih intensif dihadirkan pada laga bertajuk derby Jatim tersebut, dengan penekanan pada prosedur yang lebih ketat dalam pengawasan jalur masuk, pemeriksaan tiket, hingga barang bawaan penonton.
Danang juga mengajak seluruh Aremania, manajemen Arema FC, dan masyarakat Malang Raya untuk menjaga keamanan dan kenyamanan selama pertandingan.
"Stadion Kanjuruhan merupakan kebanggaan masyarakat Malang. Mari bersama-sama menjadikan pertandingan sepak bola ini sebagai tontonan yang menarik, sehingga bisa saling menikmati," ajaknya.
Simulasi pengamanan ini tidak hanya dilakukan untuk pertandingan persahabatan antara Arema FC dan Arema All Stars pada hari yang sama, tetapi juga untuk persiapan pertandingan Liga 1 melawan Persik Kediri.
Baca juga: Liga 1 : Arema FC ingin berkandang di Stadion Kanjuruhan
Kepolisian setempat membagi kawasan stadion menjadi empat ring pengamanan, yang masing-masing memiliki tugas dan fungsi spesifik. Ring pertama adalah area lapangan, ring kedua adalah gerbang pemeriksaan tiket, dan ring ketiga serta keempat mencakup area terluar seperti parkir hingga jalur masuk stadion.
Pada simulasi kali ini, 1.009 personel gabungan dari Polres Malang, Polda Jatim, dan Brimob dikerahkan untuk memastikan kelancaran dan keamanan selama laga.
Kompol Aryanto Agus Subekti, Kabag Ops Polres Malang, menegaskan bahwa pengamanan ini dijalankan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
"Kami ingin memastikan bahwa pengamanan berjalan optimal, tertib, dan sesuai SOP," jelasnya.
Baca juga: Komisi III sebut penunjukan Nico dan Tragedi Kanjuruhan itu hal terpisah
Pertandingan ini juga memiliki nilai emosional bagi masyarakat Malang. Manajemen Arema FC menyediakan 2.000 tiket yang penjualannya akan disumbangkan kepada para korban Tragedi Kanjuruhan sebagai bentuk solidaritas dan dukungan kepada keluarga korban.
"Harapannya laga hari ini menjadi awal yang baik bagi kembalinya atmosfer sepak bola di Malang," tutup Aryanto.
Simulasi pengamanan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menyongsong laga sesungguhnya, sekaligus memastikan bahwa keamanan di Stadion Kanjuruhan tetap terjaga, demi terciptanya pengalaman menonton yang aman dan nyaman bagi semua penonton.
Polres Malang gelar simulasi pengamanan laga Arema Persik di Stadion Kanjuruhan

Kepala Polres Malang AKBP Danang Setiyo memberikan keterangan soal pelaksanaan simulasi pengamanan pertandingan kandang Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kamis (7/5/2025). ANTARA/Ananto Pradana