Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Forkopimda dan Lintas Sektoral dalam rangka Persiapan Pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kepala Badan Kesbangpol Sleman Samsul Bakri di Sleman, Selasa, mengatakan Rakor Forkopimda dan Lintas Sektoral dalam rangka Persiapan Pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 adalah untuk menyatukan langkah dan menguatkan sinergi lintas sektor untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2026.
"Kegiatan ini untuk mengoordinasikan dan memastikan Kesiapan ,mengidentifikasi potensi kerawanan dan mengambil langkah-langkah antisipatif untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat," kata Samsul Bakri.
Ia mengatakan kegiatan ini juga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana, kemacetan, dan ancaman keamanan lainnya serta menyediakan layanan terbaik kepada masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2026.
"Semua untuk mewujudkan Sleman yang aman, tentram dan nyaman selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2026," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan rakor ini dalam rangka menjamin keamanan, kelancaran, dan kenyamanan masyarakat serta wisatawan selama perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Ia mengatakan wilayah Kabupaten Sleman terdapat 107 gereja, dengan 12 gereja besar diperkirakan menampung lebih dari 1.000 jemaat. Beberapa gereja besar menyelenggarakan ibadah secara berulang dalam sehari, sehingga pengamanan harus dilaksanakan secara berlapis dan berkesinambungan guna menjamin seluruh rangkaian ibadah berjalan aman dan khidmat.
"Kami telah menugaskan Satpol PP Kabupaten Sleman untuk meningkatkan patroli ketertiban umum, khususnya pada malam Natal dan malam pergantian tahun di pusat keramaian," katanya.
Ia juga mengatakan Pemkab Sleman memperkuat sinergi dengan Polresta Sleman, TNI, serta unsur relawan dalam pelaksanaan Operasi Lilin 2025.
"Pemerintah Kabupaten Sleman berkomitmen menertibkan aktivitas yang berpotensi mengganggu ketertiban, termasuk parkir liar dan penggunaan ruang publik yang tidak sesuai ketentuan," katanya.
Selain itu, lanjut Danang, pihaknya juga telah menginstruksikan Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman untuk mendukung penuh rekayasa lalu lintas oleh Polresta Sleman, khususnya pada titik rawan kemacetan di Jalan Solo, Jalan Wates, Jalan Magelang, dan sepanjang Ring Road.
"Kami juga minta Dishub untuk memastikan kesiapan personel dan sarana prasarana pengaturan lalu lintas di sekitar destinasi wisata, pusat perbelanjaan, hotel, serta lokasi ibadah Natal. Kemudian, mengoptimalkan koordinasi lintas wilayah, mengingat akses Exit Tol Tamanmartani belum dibuka dan arus kendaraan dari arah timur diarahkan melalui Prambanan," katanya.
Danang juga mengatakan pihaknya menginstruksikan BPBD Kabupaten Sleman untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel dan peralatan, mengingat periode akhir tahun berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.
"Hal ini untuk mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi seperti genangan, pohon tumbang, dan longsor, khususnya di jalur wisata dan perbukitan. Selain itu, memastikan sistem informasi dan peringatan dini dapat diakses masyarakat secara cepat dan jelas," katanya.
Lebih lanjut, Danang mengimbau kepada masyarakat dan wisatawan untuk merencanakan perjalanan dengan baik, memanfaatkan informasi lalu lintas terkini, serta mematuhi arahan petugas di lapangan. Kemudian, mengutamakan keselamatan berlalu lintas, menjaga ketertiban, dan menghormati kegiatan ibadah Natal.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat menghindari perayaan berlebihan pada malam tahun baru yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan keselamatan," imbaunya.
