Kricak ditetapkan kelurahan tangguh bencana pertama

id BPBD

Yogyakarta (Antara Jogja) - Kelurahan Kricak, Kecamatan Tegalrejo, menjadi kelurahan yang ditetapkan sebagai kelurahan tangguh bencana pertama di Kota Yogyakarta.

"Akan ada dua kelurahan yang akan ditetapkan sebagai kelurahan tangguh bencana di Kota Yogyakarta tahun ini. Setelah Kricak akan diikuti Kelurahan Giwangan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Agus Winarto di sela-sela simulasi penanganan bencana di Kelurahan Kricak Yogyakarta, Minggu.

Penetapan kedua kecamatan tersebut dilakukan atas kerja sama antara BPBD Kota Yogyakarta dengan BPBD DIY yang mendukung dari segi pendanaanya.

Agus mengatakan, kedua kelurahan tersebut sama-sama memiliki kerawanan pada bencana banjir dan tanah longsor karena wilayahnya dilintasi sungai. Kricak dilintasi Sungai Winongo, sedang Giwangan dilintasi Sungai Gajah Wong.

Selain penetapan kelurahan tangguh bencana dengan dukungan dari BPBD DIY, Agus mengatakan BPBD Kota Yogyakarta sudah membentuk 10 kampung tangguh bencana dan pada tahun ini akan ditambah 25 kampung.

Agus mengatakan, kampung tangguh bencana yang nanti ditetapkan pada tahun ini tidak harus berada di tepi sungai karena ancaman bencana di Kota Yogyakarta tidak hanya berasal dari sungai saja tetapi juga ada bencana lain seperti gempa bumi dan angin kencang.

"Harapannya, dari kampung-kampung yang sudah tangguh bencana tersebut akan terbentuk kelurahan tangguh bencana," katanya.

Selain membentuk kampung dan kelurahan tangguh bencana, Agus mengatakan, BPBD Kota Yogyakarta terus meningkatkan peran Pusat Pengendalian dan Operasi serta Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk turut mengampanyekan antisipasi dan penanganan bencana ke masyarakat.

"Seharusnya, tanggap bencana itu sudah dimulai dari keluarga. Kami akan upayakan memiliki kader di wilayah agar kesadaran untuk tanggap bencana bisa dimengerti dengan baik oleh masyarakat," katanya.

Sementara itu, Camat Tegalrejo Sutini Sri Lestari berharap, pembentukan kelurahan tangguh bencana di Kricak dapat diikuti oleh tiga kelurahan lain yang ada di wilayah tersebut.

"Pembentukan keluraahan tangguh bencana ini akan membantu memberikan penyadaran dan pendidikan ke masyarakat tentang tanggap bencana sehingga apabila ada bencana yang datang, mereka sudah siap," katanya yang menyebut Kecamatan Tegalrejo dilintasi empat sungai.

Kricak, lanjut dia, adalah wilayah yang cukup rawan mengalami banjir, tanah longsor dan kebakaran karena permukiman yang padat.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DIY Heri Siswanto mengatakan, pada tahun ini akan ada tambahan 16 kelurahan/desa di provinsi tersebut yang ditetapkan sebagai kelurahan/desa tangguh bencana.

"Akan ada delapan desa yang dibiayai oleh APBN dan delapan kelurahan/desa yang dibiayai oleh APBD DIY," katanya.

Berdasarkan kajian BPBD DIY, terdapat 301 kelurahan/desa dari total 438 kelurahan/desa di DIY yang rawan bencana. Saat ini, sudah terbentuk 112 desa yang ditetapkan sebagai desa tangguh bencana.

Pembentukan kelurahan/desa tangguh bencana pada 2014 melalui APBD DIY akan dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama akan ditetapkan empat kelurahan/desa tangguh bencana yaitu Kricak di Kota Yogyakarta, Sindumartani di Kabupaten Sleman, Pengkol dan Jurang Jero di Kabupaten Gunungkidul.

"Targetnya, seluruh kelurahan/desa di DIY akan tangguh bencana. Pembentukan ini sesuai amanat UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana," katanya.

(E013)