PSIM raih tahta paruh musim

id psim-persis

PSIM raih tahta paruh musim

PSIM vs Persis Solo Foto ANTARA/Regina

     Jogja (ANTARA Jogja) - Klub sepak bola PSIM Yogyakarta meraih tahta sebagai pemuncak klasemen Grup I Divisi Utama Liga Indonesia pada musim pertama, setelah mengalahkan Persis Solo 2-0 di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Jumat.

"Upaya meraih kemenangan melawan Persis Solo kali ini tidak mudah, tetapi akhirnya dengan seluruh kemampuan dan tenaga yang dimiliki, PSIM berhasil meraih kemenangan," kata Pelatih Kepala PSIM Yogyakarta Hanafing usai pertandingan.

Keberhasilan PSIM memuncaki klasemen sementara pada putaran pertama tersebut tidak terlepas dari kekalahan Persebaya Surabaya dari Persiku Kudus 1-2.

PSIM meraih puncak klasemen tersebut dengan catatan pertandingan yang cukup baik, yaitu belum pernah terkalahkan.

Sementara itu, pada pertandingan tersebut, sejumlah peluang emas berhasil diciptakan oleh Nova Zainal dan kawan-kawan pada babak pertama, namun penjagaan yang ketat oleh pemain Persis Solo menjadikan seluruh usaha tersebut kembali mentah.

Tendangan bomber asal Belanda Emile Linkers di menit ke-11 masih dapat dipatahkan oleh penjaga gawang Persis Solo Dede Pranata.

Dede pun terus dipaksa bekerja keras menyelamatkan gawangnya dari serangan-serangan pemain PSIM, hingga akhirnya cedera dan diganti kiper cadangan Tri Windu Anggono.

Menjelang akhir babak pertama, tendangan Lorenzo Rimkus pun masih menyimpang dari gawang sehingga babak pertama itu pun berakhir imbang tanpa gol.

"Selama babak pertama, pemain Persis Solo benar-benar bermain secara ulet. Saat PSIM menyerang, hampir seluruh pemain berada di belakang sehingga kami sulit membongkar pertahanan itu," kata Hanafing.

Pola permainan serupa pun terus diterapkan Persis Solo pada babak kedua. Namun, memasuki pertengahan paruh kedua tersebut, PSIM melakukan perubahan pola permainan yaitu menempatkan dua striker dari sebelumnya hanya mengandalkan satu striker.

Pemain bernomor punggung 90 Reinhard Rumaikewi pun masuk ke lapangan menggantikan Lorenzo Rimkus. "Selain karena Rimkus mengalami sedikit cedera, kami membutuhkan pemain bertipe cepat yang bisa membongkar pertahanan Persis," katanya.

Pergantian pola permainan tersebut akhirnya membuahkan hasil, saat Emili Linkers menjebol gawang Persis Solo pada menit ke-81.

Empat menit kemudian, Reinhard yang memanfaatkan umpan dari Linkers kembali menjebol gawang Persis sehingga kedudukan berubah menjadi 2-0. Keunggulan tersebut bertahan hingga wasit Ridwan Pahala asal Bandung meniup peluit panjang.

Hanafing mengatakan dua gol yang berhasil diciptakan PSIM tersebut juga tidak dapat dilepaskan dari kondisi fisik pemain Persis yang sudah mulai turun.

"Untungnya, kondisi seluruh pemain dalam keadaan yang baik. Kemenangan ini, juga sangat ditentukan oleh kondisi fisik pemain yang prima," katanya.

Menghadapi laga putaran kedua, Hanafing mengatakan belum mengetahui secara pasti apakah putaran kedua tersebut dipertandingkan atau tidak karena PSSI sudah mengakui kompetisi Indonesia Super League (ISL).

"Jika masih terus bertanding dalam format lama, maka kami akan menghadapi tujuh pertandingan tandang. Semua harus bisa diantisipasi dengan baik," katanya. (E013)