Sleman (ANTARA Jogja) - Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengangkat sedimentasi di sejumlah bendungan di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi, guna mengoptimalkan penampungan air pada musim kemarau.
"Menyikapi ketersediaan air irigasi yang berkurang, dan cuaca panas yang tinggi, kami melakukan pengangkatan sedimentasi di beberapa bendung untuk tampungan air," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman Widi Sutikno, Kamis.
Menurut dia, dengan pengangkatan sedimen di bendungan ini diharapkan mampu menyimpan air sebagai pasokan selama musim kemarau saat ini.
"Jika satu bendungan dilakukan pengangkatan sedimen kira-kira 1.000 meter persegi, maka akan banyak menampung air. Sebab, kalau tidak dilakukan pengangkatan sedimen, air langsung mengalir ke bawah sampai laut," katanya.
Ia mengatakan pihaknya juga telah melakukan beberapa persiapan memasuki musim kemarau, dengan mempersiapkan sejumlah pompa air sumur dalam yang ada di wilayah Kabupaten Sleman bagian timur.
"Sebanyak 23 unit sumur dalam di Sleman timur akan dioperasionalkan untuk memasok air bagi keperluan irigasi pertanian," katanya.
Widi mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan pompa air "portable" dengan diameter empat dim, dan tiga dim sebanyak 29 unit, yang sewaktu-waktu dapat dipinjamkan kepada Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A).
"Pompa `portable` ini dapat dimanfaatkan P3A untuk memenuhi air pada areal yang masih tersedia sumber air yang memadai untuk dimanfaatkan bagi keperluan sektor pertanian," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan pengamatan di lapangan saat ini, ketersediaan air di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi mengalami penurunan drastis, karena hampir semua bendung dipenuhi sedimentasi.
"Hampir semua bendung saat ini sudah tidak ada air limpasnya, artinya semua air yang melalui sungai sudah masuk ke saluran irigasi semuanya," katanya.
(V001)