Bupati Merangin bisa menyembuhkan orang gila

id bupati merangin bisa

Bupati Merangin bisa menyembuhkan orang gila

Bupati Merangin H Nilam (Foto you-litha.blogspot.com)

Jambi (ANTARA Jogja) - Bupati Merangin, Provinsi Jambi, H Nalim memiliki kemampuan menyembuhkan orang gila maupun gangguan jiwa.

Dia seorang paranormal yang bisa menyembuhkan gangguan jiwa, seperti gila. "Kebetulan saja saya dianugerahi Tuhan untuk memiliki kelebihan kemampuan untuk bisa mengobati orang gila, dan meskipun saat ini saya sibuk sebagai bupati, tetapi tetap saya sempatkan untuk melayani para pasien," kata Nalim di Jambi.

Saat ini, kata dia, dirinya sedang berusaha mengobati atau menyembuhkan 10 warga Kabupaten Merangin yang masih ditanganinya, sementara dalam setahun belakangan dirinya telah menyembuhkan sedikitnya tiga orang pengidap gangguan jiwa.

Menurut Bupati, dalam melakukan pengobatan dirinya menggunakan metode rukiyah, doa, ramuan dan metode medis yang juga dipelajarinya ketika masih menjadi anggota kepolisian sebelum menjadi bupati.

"Sebagai manusia saya sangat prihatin jika melihat ada orang yang terkena gangguan jiwa apalagi orang yang bersangkutan adalah orang yang masih berada dalam usia produktif," katanya.

"Saya berkeyakinan penyakit gila tersebut bisa disembuhkan dan salah satu penyebabnya adalah akibat situasi atau kondisi seperti akibat inteligensia orang bersangkutan yang tak tersalurkan sehingga stress dan mengalami depresi yang akhirnya mengakibatkan kegilaan," ujar bupati.

Oleh karena itu, dirinya meskipun dalam kesibukan sebagai kepala daerah masih menyempatkan diri untuk menolong menyembuhkan setiap orang gila yang dirawatnya. Dia mengaku tidak mengharapkan imbalan dari apa yang dikerjakannya tersebut.

Hanya saja, kata dia, dalam mengobati tidak bisa sembarangan orang karena menyangkut kredibilitas dirinya juga sebagai seorang bupati, karena dia punya cara sendiri yakni dengan memprioritaskan pengobatan terhadap warganya yang memiliki identitas jelas.

"Saya mengimbau kepada warga yang memiliki anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa untuk segera melapor dan menyerahkan pengobatannya pada saya, keluarganya harus memiliki identitas yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan," katanya.

Sementara itu, untuk pengidap penyakit jiwa jalanan yang tidak jelas identitasnya, dirinya tetap membantu pada perawatan awal, namun selanjutnya harus merujuknya ke rumah sakit jiwa baik di Kota Jambi maupun ke kota Padang atau kota-kota lainnya.

"Kemampuan saya saat ini baru di level tiga, masih ada yang level dua dan satu. Jadi tidak semua pasien yang saya tangani bisa sembuh, sehingga biasanya saya rujuk ke rumah sakit jiwa di Jambi atau Padang untuk mendapat perawatan dan pengobatan lebih intensif," ujarnya.

Nalim mengakui, Kota Bangko sebagai ibu kota Kabupaten Merangin yang berada di jalur strategis lalu lintas dari Sumsel dan Bengkulu ke Sumbar, Sumut atau Aceh, dari Kerinci ke Jambi atau ke Pekanbaru dan Palembang, sering dijadikan oleh pihak tidak bertanggung jawab sebagai tempat "membuang" orang yang mengalami gangguan jiwa atau gila.

(PSO-144)