Peran arsitek bangun destinasi pariwisata rendah

id menkeraf peran arsitek pariwisat

 Peran arsitek bangun destinasi pariwisata rendah

Menteri Pariwisata dan ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu (Foto Antara)

Jakarta (ANTARA Jogja) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Mari Elka Pangestu, mengatakan, sampai sejauh ini peran arsitek dalam mewujudkan destinasi pariwisata yang berdaya saing internasional di Indonesia masih rendah dan belum maksimal.

Kita bisa lihat, masih banyak lokasi wisata di Indonesia yang belum diolah melalui sentuhan karya kreatif arsitek," kata Menteri Mari Elka di Jakarta, Sabtu malam, dalam acara Jakarta Architecture Triennale (JAT) yang digelar Ikatan Arsitek Indonesia (AIA) Jakarta.

Padahal, kata dia, relatif cukup banyak arsitek di Indonesia yang dinilainya memiliki ide kreatif yang tinggi dan mendapatkan penghargaan internasional atas karya-karyanya.

Ia berharap potensi mereka bisa dioptimalkan sebagai salah satu dari 15 industri kreatif yang akan dikelola oleh pemerintah.

 "Jakarta sebagai ibu kota negara sekaligus sebagai salah satu pintu gerbang masuk utama para wisatawan juga tidak terlepas dari persoalan ini," katanya.

Menurut dia, dalam mewujudkan destinasi pariwisata berdaya saing internasional, diperlukan pembangunan kepariwisataan yang mampu menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

Ia mengatakan bahwa pembangunan destinasi yang andal untuk mendukung peningkatan daya saing pariwisata merupakan tantangan yang mendesak dalam menghadapi pasar global.

"Arsitek sebagai agen pembangunan memiliki peran strategis untuk mendukung pembangunan tersebut," katanya.

Menteri berpendapat profesi arsitek juga mempunyai tugas untuk melestarikan warisan budaya dan sejarah arsitek Indonesia.

Pihaknya mencatat kontribusi sektor arsitektur terhadap industri kreatif adalah sebesar 4,2 persen dengan nilai Rp9,9 triliun dan tumbuh 6,8 persen atau pertumbuhan tertinggi keempat dari semua industri kreatif.

Sektor arsitektur telah menciptakan 36.659 tenaga kerja dan mengalami pertumbuhan tertinggi pada tahun 2010 sebesar 17 persen dengan produktivitas tertinggi bila diukur dari nilai tambah yang dihasilkan perpekerja pertahun.(.H016)