Petani lele dinilai tidak paham cara budidaya lele

id Budidaya Lele

Petani lele dinilai tidak paham cara budidaya lele

Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (Dinas Kepenak) Kulon Progo, Endang Purwaningrum meninjau lokasi pembibitan dan pembudiaaan lele. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (ANTARA Jogja) - Pembudi daya lele di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dinilai tidak paham cara budi daya ikan yang benar, sehingga banyak yang memgalami kerugian atau gagal.

"Cara budi daya ikan yang benar, atau istilahnya cara budi daya ikan yang baik (CBIB), belum dipahami para pembudi daya perikanan, sehingga kami perlu memberi pemahaman kepada masyarakat," kata

Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Lendah, Sudaryo, Rabu.

Oleh karena itu, menurut dia, salah satu cara memberi pemahaman tersebut yakni melalui kegiatan memancing bersama. "Dengan cara ini penyampaiannya bisa dilakukan dengan cara yang lebih santai, dan bisa lebih dekat dengan yang diberi pemahaman," katanya dalam acara `penyuluhan budi daya ikan yang baik kepada Kelompok Perikanan Loh Jinawi` di Kulon Progo.

Ketua Kelompok Perikanan `Loh Jinawi` Burhanudin mengatakan dengan penyuluhan tentang budi daya ikan yang baik dan benar, diharapkan pembudi daya mampu meningkatkan produksi ikan.

Selain itu, penyuluhan merupakan wadah atau sarana komunikasi yang baik sesama anggota. "Komunikasi sesama pembudi daya dengan cara memancing bersama merupakan komunikasi yang dapat dinikmati, dibanding jika harus dengan metode formal," katanya.

Sehingga, kata dia, diharapkan ke depan cara seperti ini bisa dikembangkan.

Ia mengatakan kolam ikan untuk kegiatan itu luasnya sekitar 24 meter persegi, dan ditebari bibit lele sebanyak 20 kilogram.

Hal itu menjadikan para pemancing semangat dalam menunggu umpannya dimakan lele.

Menurut dia, antarpeserta saling bercanda, karena kolam juga sengaja ditebari bibit lele yang masih kecil. "Di sela-sela mancing bersama itulah, penyuluh memaparkan CBIB, dan diskusi tampak berjalan lancar," katanya.

Burhan mengatakan Kelompok Perikanan Loh Jinawi sendiri sudah lima tahun berdiri, dengan jumlah anggota 20 orang.

Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah anggotanya terus meningkat, yang berasal dari lima pedukuhan yaitu Dukuh Cabean, Carikan, Panggang, dan Pereng.

"Kegiatan yang kami lakukan, yaitu perikanan dan peternakan, khusus untuk lele dan gurami, dilakukan mulai pembibitan sampai dengan pembesaran," katanya.

(KR-STR)