BKSDA: hariamau serang warga akibat habitatnya terganggu

id harimau terkam warga

BKSDA: hariamau  serang warga akibat habitatnya terganggu

Harimau Sumatera (panthera tigris Sumatrae) (Foto antaranews.com)

Jambi (Antara Jogja) - Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Jambi, Trisiswo, menyatakan, kasus warga diserang harimau diakibatkan karena habitat harimau sudah terganggu.

"Harimau seperti hewan lain pada umumnya memang memiliki kawasan jelajah dan habitat yang jelas. Jika terganggu tentunya harimau akan keluar untuk mencari mangsa," ujar Trisiswo saat dihubungi di Jambi, Sabtu.

Menurut dia, ekosistem harimau memiliki mata rantai yang saling berkaitan dengan hewan lain sebagai mangsa harimau.

Jika habitat terganggu tentunya tidak hanya harimau saja yang terancam, begitu juga hewan mangsa harimau itu sendiri.

"Jika di dalam ekosistem itu sudah jarang mangsa buruan tentunya harimau bisa keluar, dan tak jarang masuk ke kawasan penduduk di sekitar kawasan hutan," katanya.

Komentarnya dilontarkan berkaitan dengan kasus yang terjadi pada Jumat (8/2) siang, di mana seorang petani bernama Fajar (28) menderita luka di bagian bahu kanan akibat diterkam dan digigit harimau Sumatra di kawasan perkebunan sawit di Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Jambi.

Akibat terkaman harimau itu, Fajar terpaksa harus dilarikan dan dirawat di rumah sakit dr. Bratanata, Kota Jambi dan mendapat jahitan.

Namun, Fajar mengaku sangat beruntung, karena sang raja hutan hanya sekali menerkam kemudian pergi menghilang.

"Saat itu saya hanya pasrah dan berdoa. Di depan harimau saya juga meminta ampun agar jangan membunuh saya," katanya.

Fajar mengaku, selama beberapa tahun bekerja memanen sawit, dirinya belum pernah sama sekali melihat harimau berkeliaran. Apes baginya, sekali bertemu harimau, dirinya langsung diterkam.

Atas kejadian itu, BKSDA Jambi langsung menurunkan tim khusus guna melacak keberadaan harimau tersebut. Sebab dikhawatirkan bisa meresahkan warga sekitar. Hanya saja, hingga berita ini ditulis belum ada informasi terkait upaya pelacakan tersebut.

Kecamatan Batang Asam merupakan daerah perbatasan antara Provinsi Jambi dengan Provinsi Riau. Wilayah ini dikenal juga berdekatan dengan kawasan hutan sebagai habitat harimau Sumatra di Jambi.

Berdasarkan data dan hasil penelitian beberapa organisasi pemerhati harimau Sumatra, populasi harimau ini di Jambi hanya antara 250-300 ekor. Keberadaannya menyebar di beberapa kawasan hutan di Jambi mulai dari hutan lindung hingga konservasi.

Paling banyak populasi harimau Sumatra diketahui berada di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang merupakan kawasan taman nasional terbesar di daerah itu.

Konflik satwa dengan manusia khususnya harimau kerap terjadi di Provinsi Jambi.

Oleh sejumlah organisasi lingkungan dan satwa di daerah konflik tersebut diakibatkan maraknya konversi kawasan hutan hingga perambahan. Akibatnya habitat satwa terganggu dan tak jarang harimau Sumatra keluar dan masuk kawasan perkampungan penduduk.
(B. Santoso )