Jarak bahaya Gunung Slamet, Jateng, diperluas

id gunung slamet,waspada gunung slamet,badan geologi,kementerian esdm,erupsi gunung,gunung meletus

Jarak bahaya Gunung Slamet, Jateng, diperluas

Arsip foto - Puncak Gunung Slamet terlihat dari Kawasan Wanawisata Baturraden, Kabupaten Banyumas, Rabu (13/10/2023). (ANTARA/Sumarwoto/aa.)

Jakarta (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperluas jarak bahaya Gunung Slamet di Jawa Tengah (Jateng) dari sebelumnya hanya seluas dua kilometer menjadi tiga kilometer akibat adanya peningkatan aktivitas vulkanik.
 
"Potensi ancaman bahaya saat ini adalah erupsi freatik maupun magmatik yang dapat menghasilkan lontaran material pijar yang melanda daerah di sekitar puncak dalam radius tiga kilometer," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid di Jakarta, Jumat.
 
Wafid mengungkapkan hujan abu dapat terjadi di sekitar kawah maupun melanda daerah yang ditentukan oleh arah dan kecepatan angin.
 
Gunung Slamet merupakan gunung api strato berbentuk kerucut dengan tinggi puncaknya 3.432 meter di atas permukaan laut.
 
 
Gunung api berstatus Level II atau Waspada ini secara administratif terletak dalam lima kabupaten di Jawa Tengah yaitu Kabupaten Pemalang, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Purbalingga.
 
"Aktivitas vulkanik pada tahun ini umumnya didominasi oleh hembusan asap kawah dengan tinggi 50 hingga 500 meter dari atas puncak," ujar Wafid.
 
 
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Aktivitas naik, Badan Geologi perluas jarak bahaya Gunung Slamet
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024