Yogyakarta (Antara Jogja) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta akan menggelontorkan dana sebanyak Rp500 juta yang bisa digunakan untuk menata bantaran Sungai Gajah Wong yang melintas Kota Yogyakarta melalui Forum Komunikasi Daerah Aliran Sungai Gajah Wong.
"Masyarakat bantaran sungai diberi waktu dua pekan untuk menyusun program sehingga dana Rp500 juta tersebut bisa segera dialokasikan," kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X usai bertemu dengan Forum Komunikasi Daerah Aliran Sungai (Forsidas) Gajah Wong di Kampung Hijau Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, seluruh program yang telah diajukan masyarakat dalam bentuk proposal tersebut harus dapat dilaksanakan tahun ini karena jika tidak bisa terlaksana pada tahun ini, maka dana dikhawatirkan tidak dapat dicairkan.
Sultan mengatakan, Pemerintah DIY tidak akan memaksakan program kepada masyarakat karena masyarakat di bantaran sungai yang seharusnya sudah mengetahui apa saja yang dibutuhkan untuk penataan dan pemberdayaan masyarakat.
"Karenanya, saya pun turun langsung untuk melakukan dialog dengan masyarakat dan mendengar aspirasi mereka. Pemerintah tidak akan memaksakan program ke masyarakat," katanya yang memberikan apresiasi kepada Forsidas Gajah Wong dengan berbagai program penataan yang telah dilaksaksanakan.
Beberapa program dari Forsidas Gajah Wong yang telah dapat direalisasikan di antaranya adalah pembangungan sebuah ruang terbuka hijau publik yang kemudian disebut sebagai Gajah Wong Educational Park yang berlokasi di Kelurahan Pendeyan Kecamatan Umbulharjo.
Di Gajah Wong Educational Park tersebut, Sultan dan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menyempatkan diri untuk melakukan penanaman Pohon Preh, sejenis pohon beringin namun tidak memiliki sulur dan juga melepaskan benih ikan ke Sungai Gajah Wong.
Sementara itu, Haryadi berharap, masyarakat di Bantaran Sungai Gajah Wong dapat menyusun skala prioritas program yang akan diajukan ke Pemerintah DIY sehingga dana yang dijanjikan dapat segera dicairkan.
"Harus ada prioritas program. Kami berharap, program yang nanti akan dilaksanakan dapat memicu pengembangan wilayah sungai. Pemerintah Kota Yogyakarta juga akan memberikan masukan mengenai program yang akan dikerjakan oleh masyarakat," katanya.
Mengenai upaya integrasi program dengan Kabupaten Sleman dan Bantul karena Sungai Gajah Wong juga melintas di kedua kabupaten itu, Haryadi mengatakan sudah ada Sekretariat Bersama Kartomantul. "Nanti, program-program lain bisa diintegarsikan melalui lembaga itu," katanya.
Di Wilayah Kota Yogyakarta, Sungai Gajah Wong melintas di tiga kecamatan, tujuh kelurahan, 19 rukun warga dan 30 rukun tetangga.
Sementara itu, Ketua Forsidas Gajah Wong Agus Supriyanto mengatakan, akan segera membuat proposal program kerja dengan prioritas pada penambahan ruang terbuka hijau publik, konservasi air dan pemberdayaan masyarakat.
"Ruang terbuka hijau sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Terlebih, keberadaan ruang terbuka hijau publik di Kota Yogyakarta masih terbatas," kata Agus yang akan segera memetakan wilayah yang memungkinkan dibangung ruang terbuka hijau itu.
Namun demikian, lanjut Agus, lokasi yang dipilih haruslah memenuhi syarat tertentu seperti status tanah yang jelas sehingga tidak ada masalah hukum di kemudian hari.
Mengenai pilihan konservasi air, Agus mengatakan, di sepanjang bantaran Sungai Gajah Wong yang melintas di wilayah Kota Yogyakarta terdapat 24 titik mata air.
"Kondisi mata air yang ada masih cukup bagus, namun harus tetap dijaga dan bisa memberikan manfaat untuk masyarakat. Kami akan ajukan kebutuhan pembangunan infrastruktur ke pemerintah agar mata air tersebut bisa dinikmati oleh masyarakat. Nantinya, masyarakat yang akan melakukan pemeliharaan," katanya. (E013)