Wamendikbud: butuh dorongan tumbuhkan "softskill" di kampus

id wamendikbud: butuh dorongan

Wamendikbud: butuh dorongan tumbuhkan "softskill" di kampus

Wamendikbud Musliar Kasim (Foto antaranews.com)

Jakarta (Antara Jogja) - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan untuk mempersiapkan mahasiswa terjun ke dunia kerja dibutuhkan dorongan masif di bidang keterampilan lunak (softskill).

"Saat ini sudah banyak kampus yang menjadikan softskill sebagai salah satu penilaian pendamping selain nilai akademis," katanya di Jakarta, Selasa, menanggapi kerja sama swasta dan perguruan tinggi dalam menyiapkan lulusan siap pakai.

"Ini sebagai upaya untuk mengejar ketertinggalan kualitas SDM di Indonesia. Walaupun harus saya akui bahwa SDM kita tidak terlalu jauh tertinggal dengan negara tetangga, Malaysia misalnya," katanya.

Mengenai kewirausahaan Indonesia, menurut dia cukup berkembang, dan menjadi contoh bagi negara tetangga lain di ASEAN.   
    
"Artinya dengan dorongan perbaikan pengajaran di pendidikan tinggi dengan memadukan antara akademik dengan softskill dan bantuan swasta lewat pelatihan-pelatihan softskill, sudah mulai terlihat hasilnya saat ini. Harapan kita tentu tidak ada potensi menganggur. Kita berharap yang tamat jangan hanya jadi joobseeker. Tapi mengembangkan wirausaha," ujarnya.   
     
"Program Soft Skill sudah masuk di kampus-kampus. Saya mengharapkan masing-ma¿ing kampus mengembangkan. Sebab soft skill itu tidak bisa diajarkan, harus dialami. Bagaimana, jadi ketua hima. Berorganisasi," katanya.

   
                  Softskill dan Beasiswa 
     
Sementara itu, Primadi H Serad, program director Bakti pendidikan Djarum Foundation mengatakan lembaga tersebut sudah melakukan pelatihan softskill dan beasiswa sejak 1984. 
     
"Dari 8.000 orang alumni sebesar 90 persennya sudah mendapatkan pekerjaan enam bulan setelah mereka lulus. Baik sebagai job seeker maupun job maker," katanya di  acara silaturahmi nasional pertemuan penerima Beswan Djarum di Semarang, Selasa.

Untuk itu, Djarum Foundation kembali menggelar kegiatan bertajuk 'Nation Building' bagi 515  mahasiswa berprestasi dari 88 Perguruan Tinggi di 34 provinsi di Indonesia. 
     
Mereka adalah mahasiswa penerima program Djarum Beasiswa Plus (Beswan Djarum) 2013/2014 yang mendapatkan berbagai macam kegiatan terkait keterampilan lunak atau soft skills seperti diskusi kebangsaan, kunjungan kebudayaan serta pergelaran seni.

"Para mahasiswa yang terpilih ini akan diberi keterampilan lunak yang sulit ditemui di kampus. Diharapkan kegiatan ini akan menambah wawasan kebangsaan, menambah kepercayaan diri, meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam mewujudkan cita-cita menjadikan bangsa ini bangsa yang besar," katanya.

Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Syah Kuala Rusli Yusuf mengatakan dalam upaya membangun manusia Indonesia berkualitas, faktor kecerdasan emosi dan karakter sangat diperlukan. Kampus diakuinya, tidak mampu bergerak sendiri mengikuti kemauan dunia pasar yang berkembang pesat, kecuali atas peran serta kalangan bisnis yang mampu menjadi mitra.

"Kami memberikan teori yang sangat membantu dalam pembentukan pola pikir. Tapi keterampilan lunak yang hasilnya adalah kecerdasan emosi dan lingkungan, sangat menentukan kontinuitas keberhasilan mahasiswa apabila terjun di masyarakat," ujar Rusli.

(Z003)

Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024