Yogyakarta (Antara Jogja) - Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
membuka Program Studi Pendidikan Kimia jenjang strata satu untuk
memenuhi kebutuhan pengajar dalam bidang ilmu kimia.
"Program studi baru itu berada di bawah naungan Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)," kata Rektor Universitas Islam
Indonesia (UII) Harsoyo di Yogyakarta.
Menurut dia, Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas MIPA UII itu
tidak hanya menawarkan proses pendidikan yang ditunjang dengan fasilitas
lengkap dan staf pengajar yang berpengalaman.
"Program studi baru itu juga menawarkan keunggulan lain yakni
pembelajaran sains yang diimplementasikan bersama dengan nilai-nilai
keislaman sehingga diharapkan dapat mencetak para pendidik kimia yang
tidak hanya cerdas tetapi juga berakhlak mulia," katanya.
Ia mengatakan meningkatnya permintaan lapangan kerja terhadap
pengajar dalam bidang ilmu kimia dalam beberapa tahun terakhir dirasa
semakin mendesak untuk segera dipenuhi.
"Hal itu penting guna menunjang proses pendidikan kimia yang
berkualitas di berbagai jenjang pendidikan di Tanah Air," katanya.
Selain itu, kata dia, seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek), kontribusi ilmu kimia dilihat semakin
penting dalam mendorong akselerasi inovasi iptek.
"Ilmu kimia seringkali disebut sebagai salah satu dari empat ilmu
sains dasar yang penting dalam pembangunan iptek sebuah bangsa,"
katanya.
Ketua Program Studi Pendidikan Kimia UII Riyanto mengatakan profesi
guru kimia di Indonesia masih sangat menjanjikan mengingat kebutuhannya
yang cukup tinggi.
"Di Jawa tingkat kebutuhannya sekitar 20-30 persen, sedangkan di
luar Jawa mencapai 70 persen. Di Yogyakarta saat ini terdapat tiga
universitas yang menyelenggarakan Program Studi Pendidikan Kimia yakni
UIN Sunan Kalijaga, UNY, dan UII," katanya.
Menurut dia, keunggulan program studi baru di UII itu juga
ditunjang oleh keberadaan Program Studi Ilmu Kimia UII yang sebelumnya
telah meraih akreditasi A.
"Proses pendidikan di Program Studi Ilmu Kimia UII yang unggul juga
akan kami terapkan bersama dengan pemanfaatan sarana dan prasarananya
seperti laboratorium," katanya.
Ia mengatakan Program Studi Pendidikan Kimia itu masih membuka
pendaftaran bagi mahasiswa baru melalui jalur Computer Based Test (CBT)
dan Penelusuran Siswa Berprestasi (PSB).
"Jalur CBT dibuka hingga 23 Agustus 2014, sedangkan jalur PSB
khusus untuk Program Studi Pendidikan Kimia dibuka sampai dengan 23
September 2014," katanya.
Dekan Fakultas MIPA UII Alwar mengatakan proses pembelajaran di
program studi baru itu tidak hanya menitikberatkan mencetak lulusan yang
ingin menjadi guru.
"Kami juga menawarkan `output` lulusan yang beragam karena dalam
proses pendidikan juga disisipkan tentang `excellent entrepreneur skill`
sehingga turut mengembangkan potensi mahasiswa," katanya.
Menurut dia, di Fakultas MIPA UII terdapat Pusat Studi Minyak
Atsiri sebagai "local genius" yang dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk
belajar mengaplikasikan ilmunya.
"Mahasiswa yang kelak menjadi guru dapat mendistribusikan
pengetahuan tentang produksi minyak atsiri kepada para muridnya,"
katanya.
(B015)
Berita Lainnya
Pemerintah gelontorkan Rp463,1 triliun untuk dana pendidikan
Rabu, 13 November 2024 7:00 Wib
Pemkab Sleman awasi ketat peredaran minuman keras di lingkungan pendidikan
Selasa, 12 November 2024 18:42 Wib
LLDikti sebut tantangan pendidikan tinggi serapan lulusan pada dunia usaha
Sabtu, 9 November 2024 18:54 Wib
Rektor UIN Yogyakarta: Pendidikan bukan sekadar gelar dan prestasi
Selasa, 5 November 2024 17:24 Wib
Wamendiktisaintek: Universitas baru tak menjamin pendidikan merata
Rabu, 30 Oktober 2024 21:47 Wib
Indonesia Re berpartisipasi dalam Program Bantuan Pendidikan Perguruan Tinggi untuk Putra/Putri TNI-Polri
Sabtu, 26 Oktober 2024 20:16 Wib
Jatim gelontorkan Rp7,1 triliun program pendidikan gratis
Sabtu, 26 Oktober 2024 11:50 Wib
Kadisdikpora DIY optimistis kurikulum pendidikan tidak berubah mendadak
Jumat, 25 Oktober 2024 13:36 Wib