Yogyakarta (Antara Jogja) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta menyatakan suhu udara maksimal saat siang hari di Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 35 derajat celcius dengan kelembaban udara 34 persen.
Staf Pusat Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Indah Retno di Yogyakarta, Senin, mengatakan, suhu udara tersebut meningkat dari suhu udara normal yang biasanya mencapai rata-rata 31-33 derajat Celcius.
Fenomena itu diperkirakan terjadi hingga akhir Oktober 2014. "Tingginya suhu udara tersebut disebabkan posisi bumi khususnya di area DIY dan sekitarnya mencapai titik kulminasi atau posisi di mana jarak matahari paling dekat dengan matahari," kata Indah.
Menurut dia, posisi terdekat bumi dan matahari normal terjadi pada pertengahan hingga akhir Oktober. Dengan posisi tersebut, maka cuaca di DIY pada pagi hingga sore hari akan cenderung panas dengan suhu udara maksimal terjadi pada pukul 13.00 WIB.
"Suhu panas diperkirakan akan turun pada akhir Oktober 2014 seiring dengan bergeraknya posisi matahari ke arah selatan wilayah Yogyakarta," kata dia.
Selain faktor jarak matahari dan bumi, suhu udara tersebut juga turut dipengaruhi oleh masuknya angin monsun Auastralia yang bersifat kering dan mempersulit pembentukan awan comulonimbus.
Sementara itu, lanjut dia, dengan munculnya fenomena tersebut, awal musim hujin di DIY yang sebelumnya sempat diperkirakan pada pertengahan Oktober, akan mundur hingga terjadi pada awal November.
"Memang di beberapa titik seperti Cangkringan, Sleman, dan wilayah DIY yang berdekatan dengan Klaten telah turun hujan dengan curah hujan rendah, namun musim hujan secara keseluruhan kemungkinan pada awal November," kata dia.
Untuk kecepatan angin sendiri, kata Indah, saat ini ada di kisaran 5-10 knot sehingga belum masuk dalam kategori ekstrem yang bisa menyebabkan bencana seperti angin puting beliung.
"Untuk kecepatan angin masih normal meskipun perubahan-perubahan yang akan terjadi tetap perlu diwaspadai," kata dia.
(KR-LQH)
Berita Lainnya
Bukan "heatwave", udara panas yang melanda RI
Kamis, 2 Mei 2024 10:20 Wib
Hujan petir guyur sebagian wilayah Indonesia
Kamis, 2 Mei 2024 6:45 Wib
Rusakkan puskesmas, sekolah, dan masjid, getaran gempa di Kabupaten Bandung, Jabar
Kamis, 2 Mei 2024 6:17 Wib
Akibat aktivitas sesar Garut, munculkan getaran gempa di Bandung, Jabar
Rabu, 1 Mei 2024 16:00 Wib
26 provinsi di Indonesia dilanda hujan lebat
Rabu, 1 Mei 2024 6:35 Wib
Usai letusan Gunung Ruang, Sulut, lima stasiun pendeteksi tsunami diefektifkan
Rabu, 1 Mei 2024 1:02 Wib
Warga gunakan masker, waspadai abu vulkanik Gunung Ruang, Sulut
Selasa, 30 April 2024 11:31 Wib
Cerah berawan, cuaca DKI Jakarta
Selasa, 30 April 2024 7:37 Wib