Jakarta (Antara Jogja) - Film karya sutradara muda Indonesia Lucky Kuswandi "The Fox Exploits the Tiger's Might" terpilih sebagai salah satu film pendek yang berkompetisi dalam Pekan Kritik dalam Festival Film Cannes 2015.
"Film ini masuk sebagai satu dari sepuluh film pendek yang terpilih dari 1.750 film pendek yang mendaftar," kata Lucky Kuswandy setelah pemutaran film di Institut Prancis di Indonesia (IFI) di Jakarta, Kamis.
Film berdurasi 25 menit itu mengangkat tema seksualitas dan hubungannya dengan kekuasaan secara terbuka, jujur dan dewasa.
"Film ini memberikan saya keleluasaan dalam membicarakan tema kekuasaan dan seksualitas secara terbuka, jujur dan dewasa. Keleluasaan tanpa penyensoran diri maupun penyensoran lembaga ini ternyata malah membuahkan prestasi," ujar dia.
Pekan Kritik atau Semaine de la Critique dalam Festival Film Cannes didirikan pada 1962, beranggotakan jurnalis serta kritikus film.
Kegiatan ini bertujuan untuk mencari sutradara baru yang memiliki karya inovatif. Tahun ini sineas Israel Ronit Elkabetz yang filmnya "Gett, the Trial of Viviane Amsalem" menjadi nomine Golden Globe 2015 untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik akan duduk sebagai ketua dewan juri.
Melalui acara itu, Atase Kebudayaan Kedutaan Prancis untuk Indonesia Didier Veuillecourt berharap karier Lucky di kancah internasional terbuka.
"Saya harap ini adalah awal dari karier internasional Lucky karena beberapa sineas penting seperti Wong Kar Kai adalah jebolan kompetisi ini. Di sana dia juga dapat bertemua produser dan sesama sutradara internasional," tutur dia.
"The Fox Exploits The Tiger's Might" adalah film pendek pertama Indonesia yang berkompetisi di La Semaine de La Critique, sementara pada 1989 film "Tjoet Nja Dhien" karya Eros Djarot juga berlaga dalam kompetisi film panjang di Festival Cannes.
Film itu akan berkompetisi dengan "Everything Will Be Okay" karya Patrick Vollrath, "Boys" karya Isabella Carbonell, "Command Action" karya Joao Paulo Miranda Maria, "La Fin du Dragon" karya Marina Diaby, "Monsters Turn Into Lovers" karya Yann Delattre, "Love Comes Later" karya Sonejuhi Sinha, "Ramona" karya Andrei Cretulescu, "Too Cool for School" karya Kevin Phillips dan "Chickenpox" karya Fulvio Risuleo
Film yang dibintangi Atreyu Artax Moniaga, Kemas Fauzan, Stefanny Marcelina Sugiharto, Christine Harsojo, Haris Zuhri dan Surya Saputra merupakan produksi kerja sama Babi Buta Film dengan Hivos Asia Hub dan Yayasan Cipta Citra Indonesia.
(D020)
Berita Lainnya
Artis Cinta Laura ingin suarakan kehebatan perempuan Indonesia di Cannes
Senin, 22 Mei 2023 23:41 Wib
Artis Raline Shah hadiri Festival Film Cannes 2023
Senin, 22 Mei 2023 23:36 Wib
Song Joong-ki diundang ke Festival Cannes
Rabu, 26 April 2023 6:14 Wib
Wajib ditonton, film "Indiana Jones 5" menegangkan
Rabu, 5 April 2023 6:47 Wib
Korsel rayakan penghargaan sutradara dan aktor di Cannes
Minggu, 29 Mei 2022 14:28 Wib
Pemicu adrenalin di "Top Gun: Maverick"
Rabu, 25 Mei 2022 9:34 Wib
Tom Cruise : Saya membuat film untuk layar lebar
Kamis, 19 Mei 2022 14:09 Wib
Festival Film Cannes resmi dibuka dengan karpet merah dan pidato Zelenskyy
Rabu, 18 Mei 2022 10:43 Wib