Penyelesaian pekerjaan drainase Kota Yogyakarta capai 80 persen

id drainase

Penyelesaian pekerjaan drainase Kota Yogyakarta capai 80 persen

ilustrasi (Foto ANTARA/Eka Arifa/ags/15)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Penyelesaian pekerjaan drainase dan pengairan oleh Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta hingga akhir triwulan III pada 2015 mencapai 80 persen.

"Sudah sekitar 80 persen sehingga kami optimistis hingga akhir tahun bisa diselesaikan jika tidak ada halangan apapun dan semua rencana sesuai tata kala," kata Kepala Bidang Drainase dan Pengairan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta Aki Lukman di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, salah satu pekerjaan besar yang kini dalam proses penyelesaian adalah pembangunan drainase di ruas Jalan Kusumanegara hingga Jalan Kenari sepanjang 196 meter.

Pekerjaan tersebut sudah berjalan sekitar 55 persen dan ditargetkan selesai 6 November. Pekerjaan dilakukan dengan menutup ruas jalan karena drainase dibangun tepat di bawah jalan menggunakan "box culvert".

Selain itu, pekerjaan yang diampu Bidang Drainase dan Pengairan adalah pembangunan talud yang rusak di sejumlah titik di Sungai Code akibat luapan air sungai pada 22 April.

Akibat luapan air sungai pada akhir April tersebut, terdapat 12 titik kerusakan yang tersebar di Sungai Code, Sungai Winongo, dan Sungai Gajah Wong.

Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta baru bisa menyelesaikan perbaikan atas kerusakan skala kecil, sedangkan kerusakan skala besar harus diperbaiki dengan dana tak terduga dan melalui proses lelang.

Lelang dilakukan terhadap rencana perbaikan talud di lima lokasi di Sungai Code, yaitu Surokarsan dengan dana Rp410 juta, Wirosaban Rp642 juta, Jogoyudan Rp442 juta, Cokrodirjan Rp617,3 juta, dan Sorosutan Rp484,5 juta.

Namun, hasil lelang pembangunan talud Surokarsan dibatalkan dan terpaksa dilelang ulang karena pemenang awal tidak mampu memenuhi spesifikasi teknis yang diminta dinas.

"Kami tunggu pemanggilan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Yogyakarta untuk lelang itu," kata Aki.

Ia mengatakan waktu pelaksanaan lelang sudah cukup mepet dengan akhir tahun sehingga pemenang lelang akan dituntut bekerja lebih cepat guna menyelesaikan pekerjaan sebelum akhir tahun anggaran.

"Lelang membutuhkan waktu tiga pekan hingga diketahui pemenangnya. Padahal, pembangunan talud membutuhkan waktu 75 hari," katanya.

Oleh karena itu, pemenang lelang harus bisa menyelesaikan talud tersebut maksimal pada 15 Desember agar penghitungan anggaran bisa dilakukan lebih mudah.

"Jika sudah lewat 15 Desember maka kami khawatir sudah tutup buku," katanya.

Sebanyak empat pembangunan talud lainnya sedang dalam proses pekerjaan. Setiap talud ditargetkan selesai dalam waktu 75 hari.

"Tinggal satu pekerjaan di Surokarsan saja yang masih mengganjal. Harapannya ada pemenang lelang. Jika tidak ada maka pekerjaan tersebut tidak akan dikerjakan tahun ini karena sudah tidak ada waktu," katanya.
(E013)

Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2025