Yogyakarta, (Antara Jogja) - Tim dosen dan mahasiswa Fakultas Biologi dan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada melakukan sosialisasi dan pelatihan budi daya tanaman anggrek kepada masyarakat di Dusun Banyunganti, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dusun di wilayah Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo itu dilakukan untuk mendorong mereka mengembangkan potensi budi daya tanaman anggrek yang secara alami tumbuh liar di pekarangan penduduk maupun di hutan," kata ketua tim Endang Semiarti di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, masyarakat tidak menyadari bahwa anggrek-anggrek tersebut merupakan plasma nutfah yang sangat berharga bagi daerahnya dan beberapa di antaranya memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Oleh karena itu, tanaman anggrek itu harus dijaga keberadaannya jangan sampai punah.
Selama ini, kata dia, masyarakat menganggap beberapa tanaman anggrek di sekitar mereka hanya tanaman liar yang tidak memiliki nilai ekonomi. Padahal, tanaman anggrek yang bernilai ekonomi tinggi dapat dibudidayakan untuk menambah pendapatan keluarga.
Bahkan, kawasan Kulon Progo memilki anggrek khas yang belum diketahui masyarakat secara luas, yakni jenis anggrek Dendrobium capra dan Coelogyne speciosa.
"Hal itu menjadi alasan penting untuk memasyarakatkan anggrek-anggrek Kulon Progo di habitat aslinya. Kondisi masyarakat yang umumnya petani sangat mendukung keberhasilan realisasi pembudidayaan anggrek karena masyarakat sudah terbiasa dengan budi daya tanaman," katanya.
Ia mengatakan, kegiatan yang dilakukan tidak hanya sebatas pada pelatihan budi daya secara konvensional, tetapi juga pelatihan budi daya secara "in vitro" skala rumah tangga, pelatihan kewirusahaan, dan pelatihan teknologi informasi untuk pembuatan "website" ekowisata anggrek Dusun Banyunganti.
"Kami berharap kerja sama yang telah terjalin dengan baik antarsemua pihak dalam kegiatan itu dapat terus berlanjut dan berkembang, dan kawasan Banyunganti dapat dikembangkan sebagai tempat budi daya anggrek serta menjadi destinasi wisata," katanya.***4***
(B015)
Berita Lainnya
Dispar Gunungkidul membuat panduan kunjungan wisata imbas Siklon Anggrek
Selasa, 23 Januari 2024 19:45 Wib
BPBD Kulon Progo mencatat ada 78 kejadian bencana dampak Siklon Anggrek
Senin, 22 Januari 2024 20:53 Wib
BPBD Bantul: Waspadai dampak badai Siklon Anggrek
Minggu, 21 Januari 2024 13:29 Wib
Indonesia mulai dijauhi siklon tropis anggrek
Minggu, 21 Januari 2024 6:15 Wib
BPBD Gunungkidul: 27 kejadian kerusakan terdampak Badai Tropis Anggrek
Sabtu, 20 Januari 2024 11:34 Wib
BPBD DIY meminta nelayan tunda melaut karena potensi gelombang tinggi
Jumat, 19 Januari 2024 19:27 Wib
Hujan guyur Indonesia
Kamis, 18 Januari 2024 9:50 Wib
Kategori Siklon Tropis Anggrek diprediksi naik, beber BMKG
Kamis, 18 Januari 2024 5:04 Wib