Tenaga terbatas pelumpuran drainase belum maksimal

id Drainase

Tenaga terbatas pelumpuran drainase belum maksimal

Ilustrasi pembangunan drainase (Foto Antara)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Pekerjaan pelumpuran drainase di Kota Yogyakarta belum bisa dilakukan maksimal atau dilakukan di seluruh saluran drainase karena keterbatasan tenaga yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta.

"Total panjang drainase di Kota Yogyakarta mencapai sekitar 400 kilometer dan setiap tahunnya kami baru bisa melakukan pelumpuran sekitar 14 kilometer saja," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta Aki Lukman di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, total tenaga yang kini dimiliki DPUPKP Kota Yogyakarta untuk melakukan pekerjaan pemeliharaan drainase dan perairan sebanyak 70 orang yang berstatus sebagai tenaga harian lepas.

Tenaga tersebut, lanjut Aki, sudah kerap disibukkan dengan pekerjaan perbaikan drainase yang rusak sehingga sangat sulit mencari orang untuk melakukan pekerjaan pelumpuran.

"Padahal, saluran drainase idealnya dibersihkan atau dilakukan pelumpuran setiap satu tahun sekali agar daya tampungnya tetap maksimal dan tidak meluap saat hujan lebat," katanya.

Pembersihan juga dilakukan di inlet yang ada di sepanjang drainase agar tidak tertutup sampah atau daun dari pohon perindang. Sampah yang menyumbat inlet juga akan menghalangi air hujan masuk dan menyebabkan genangan.

Ia menambahkan bahwa pihaknya sudah mencoba menawarkan pekerjaan pelumpuran saluran drainase tersebut kepada pihak ketiga namun tidak ada tanggapan karena alokasi anggaran terbatas.

Selain saluran drainase, lanjut Aki, sumur peresapan air hujan juga membutuhkan pelumpuran secara rutin agar daya serap terhadap air hujan tetap maksimal.

Jumlah sumur peresapan air hujan yang dibangun Pemerintah Kota Yogyakarta sejak 2012 hingga 2016 mencapai 1.198 sumur. "Jumlah tersebut belum termasuk sumur peresapan air hujan yang dibangun warga," katanya.

Oleh karena itu, lanjut Aki, DPUPKP Kota Yogyakarta berencana mengajukan tambahan anggaran pemeliharaan drainase dan perairan untuk menambah tenaga.

Sebelumnya, Kepala DPUPKP Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono mengatakan bahwa masih ada 23 potensi titik genangan di Kota Yogyakarta dan tahun ini ditargetkan pengurangan di dua titik genangan yaitu di Jalan Bimo Sakti dan Jalan Secodiningratan.

Potensi titik genangan yang sudah berhasil ditangani oleh Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta, di antaranya di sekitar Makam Kuncen, sekitar Jalan Wirotomo Kecamatan Tegalrejo, dan Jalan Kusbini meskipun pengurangannya belum mampu menuntaskan genangan yang muncul.

Genangan di Jalan Pramuka, lanjut Agus, akan menjadi sasaran pada tahap berikutnya karena keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah.


 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024