Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Balai Yasa Yogyakarta akan melakukan pengembangan dan penyiapan sarana prasarana untuk mendukung operasional kereta rel listrik relasi Solo-Yogyakarta apabila moda transportasi massal tersebut direalisasikan.
"Kami sudah memiliki rencana pengembangan hingga 2020. Jika memang kereta rel listrik (KRL) dioperasionalkan di Solo-Yogyakarta, maka kami harus siap mendukung, khususnya untuk perawatan dan perbaikan," kata Executive Vice President Balai Yasa Yogyakarta Denny Haryanto di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, Balai Yasa pada awalnya hanya akan melakukan pengembangan dengan membangun tempat khusus untuk pemeliharaan dan perbaikan kereta rel diesel, namun kemudian pengembangan dilakukan lebih luas untuk kereta rel listrik.
Selain kesiapan sarana dan prasarana, Denny menyebutkan sumber daya manusia (SDM) di Balai Yasa Yogyakarta mampu melakukan perbaikan maupun pemeliharaan KRL.
"Kami yakin sumber daya manusia di Balai Yasa mampu melakukan perawatan dan perbaikan KRL," katanya.
Ia mengatakan KRL memiliki kelebihan dibandingkan KRD yang selama ini dioperasionalkan untuk angkutan massal yang melayani rute Solo-Yogyakarta dan Kutoarjo, yaitu Prambanan Ekspres (Prameks).
"Karena menggunakan listrik, bukan mesin diesel, maka kereta akan ramah lingkungan. Kereta memiliki laju yang lebih cepat sehingga bisa lebih tepat waktu serta memiliki kapasitas angkut lebih banyak," katanya.
Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan sering memperoleh keluhan dari penumpang kereta Prambanan Ekspres yang tidak mendapatkan tempat duduk.
"Penumpang Prameks memang dibatasi untuk kepentingan keselamatan, yaitu sekitar 800 orang. Akibatnya, banyak penumpang yang tidak terangkut dan kemudian melayangkan keluhan ke kami," katanya.
Penumpang yang tidak terangkut kemudian memilih menggunakan armada lain seperti bus atau menggunakan kereta terusan seperti Lodaya atau Sancaka dengan tarif yang jauh lebih mahal dibanding tarif Prameks sebesar Rp8.000.
Jika KRL direalisasikan, lanjut Eko, maka kapasitas penumpang yang terangkut akan lebih banyak karena dimungkingkan kereta bisa membawa sekitar 1.000 penumpang.
Berdasarkan informasi dari pusat, Eko mengatakan proyek KRL Solo-Yogyakarta akan direalisasikan tahun ini sehingga dimungkinkan dalam dua tahun ke depan sudah bisa dioperasionalkan, bahkan ribuan tiang listrik aliran atas untuk kepentingan operasional KRL sudah ada di Stasiun Jebres Solo.
Berita Lainnya
Penggunaan PLTS di 40 stasiun KA
Kamis, 28 Desember 2023 13:10 Wib
Balai Yasa Yogyakarta menggelar open house kenalkan perawatan kereta api
Jumat, 23 September 2022 17:16 Wib
Menhub kunjungi Balai Yasa Yogyakarta memastikan kinerja KAI excellent
Sabtu, 12 Maret 2022 22:53 Wib
Balai Yasa menyelesaikan perawatan lokomotif sebelum angkutan Lebaran
Senin, 20 Mei 2019 15:36 Wib
Kereta penolong buatan Balai Yasa ditargetkan selesai Januari 2019
Kamis, 27 Desember 2018 16:18 Wib
Tiga kereta baru akan melayani angkutan lebaran
Kamis, 5 April 2018 18:18 Wib
Persiapan lebaran Balai Yasa perbaiki 17 lokomotif (video)
Kamis, 5 April 2018 15:27 Wib
Simulasi penanggulangan kebakaran
Rabu, 30 Januari 2013 13:03 Wib