Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Petani di Dusun Bugel, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan panen raya tanaman melon dan semangka seluas 20 hektare.
Ketua Kelompok Tani Gisik Pranaji Sukarman di Kulon Progo, Minggu, mengatakan petani di Bugel ada yang menanam melon dan semangka seluas 20 hektatre, dan menanam cabai seluas 30 hektare.
"Saat ini, harga cabai, semangka dan melon sama-sama sangat menguntungkan petani. Harga melon di tingkat petani berkisar Rp6.000 per kg atau naik sekitar Rp4.000 per kg dari harga normal Rp2.000 per kilogram," kata Sukarman.
Ia mengatakan tingginya harga melon di tingkat petani, tidak terlepas dari tingginya permintaan melon menjelang Ramadhan dan Lebaran. Harga melon di tingkat petani bisa naik kembali kalau permintaan tinggi.
"Petani memang sengaja menanam melon dan semangka untuk memenuhi permintaan menjelang Ramadhan dan Lebaran. Momen ini dipastikan harga melon dan semangka sangat tinggi," katanya.
Sukarman mengatakan petani di Bugel menggunakan sistem infus yang dapat menekan biaya operasional pupuk dan tenaga untuk menyiram. Sistem ini sangat cocok diterapkan untuk tanaman melon dan semangka di kawasan pesisir.
"Sistem infus pada tanaman semangka dan melon menekan biaya pembelian pupuk, bahan bakar untuk menyiram. Hasil panen juga sangat memuaskan," katanya.
Anggota Kelompok Tani Gisik Pranaji, Tri Wahyudi, mengatakan dirinya menjual tanaman melon seluas 5.000 meter dengan harga Rp60 juta. Setiap pek atau 500 batang dihargai Rp4,5 juta.
Lahan seluas 5.000 meter persegi ini, dirinya hanya mengeluarkan modal Rp20 juta, sehingga dirinya mendapat keuntungan Rp40 juta selama dua bulan.
"Harga melon tahun ini sangat bagus. Biasanya harga melon hanya berkisar Rp2.000 hingga Rp3.000 per kg, sekarang berkisar Rp6.000 hingga Rp7.000 per kg," katanya.
Ia mengatakan melon hasil panen petani dibeli tengkulak dari Jawa Timur, seperti Kabupaten Jombang (Pasae Babat). Mayoritas panen melon dan semangka dibeli tengkulak dari Jawa Timur.
"Kami tidak mempermasalahkan tengkulak dari mana yang membeli, yang terpenting kami mendapat keuntungan," katanya.
(U.KR-STR)
Berita Lainnya
ASN dilarang gunakan elpiji tiga kg
Selasa, 25 Juli 2023 6:26 Wib
Potensi melon kualitas ekspor tengah dikembangkan
Selasa, 16 Mei 2023 6:11 Wib
Tiga lagu NewJeans tongkrongi "streaming" Melon
Jumat, 3 Februari 2023 7:44 Wib
Dekan Fakultas Biologi UGM berhasil perkecil buah melon jadi seukuran apel
Senin, 9 Januari 2023 14:33 Wib
Mengenang sosok pahlawan lewat game Ksatriya Guning
Jumat, 15 April 2022 11:48 Wib
Sleman data warga yang berhak peroleh elpiji bersubsidi
Jumat, 31 Januari 2020 13:41 Wib
Pemerintah akan memusnahkan rock melon jika ditemukan
Jumat, 16 Maret 2018 23:23 Wib
Tiga warga Australia meninggal akibat wabah listeria
Sabtu, 3 Maret 2018 21:30 Wib