DIY verifikasi ulang desain Pelabuhan Tanjung Adikarto

id Pelabuhan tanjung adikarto,sultan,kulon progo

DIY  verifikasi ulang desain Pelabuhan Tanjung Adikarto

Pengerukan Pelabuhan Tanjung Adikarto Kabupaten Kulon Progo, DIY. (ANTARA FOTO/Mamiek)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta masih  memverifikasi desain ulang Pelabuhan Tanjung Adikarto yang berada di Kabupaten Kulon Progo supaya penyelesaikanya dilakukan secepatnya melalui berbagai skema pembiyaan sehingga pelabuhan segera beroperasi.
   
"Saat ini belum selesai verifikasi, apakah alur pelayaran dibangun lurus atau dibelokan," kata Gubernur DIY Sri Sultan HB X usai halal bi halal dan silaturahim dengan pejabat lingkungan Pemkab Kulon Progo, Selasa.
   
Ia mengharapkan desain alur pelayanan tetap dibelokan, supaya pasir tidak cepat masuk ke kolam pelabuhan atau menutup arus pelayaran.  Kalau dibangun lurus,  diperkirakan setiap satu atau dua tahun sekali harus dikeruk pasirnya.
   
"Saya minta alur pelayaran dibelokan, supaya pasir tidak masuk.  Kalau alur pelayaran lurus, pasir akan masuk dan setiap tahun harus dikeruk pasirnya," kata Sultan.
   
Sebelumnya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Sudarna mengatakan kunci utama beroperasinya Pelabuhan Tanjung Adikarto adalah pemecah ombak sebelah timur dan barat.
     
"Berdasarkan reviuw rencana detail teknis dan desain Pelabuhan Tanjung Adikarto, perlu adanya perpanjangan pemecah ombak," kata Sudarna.
     
Ia mengatakan pemecah ombak sisi timur sudah dibangun sekitar 220 meter, dan perlu diperpanjang 170 meter. Total panjang pemecah ombak sisi timur sepanjang 390 meter. Kemudian, pemecah ombak sisi barat perlu sepanjang 230 meter, masih kurang 120 meter.
     
"Total biaya yang dibutuhkan untuk penyelesaian Pelabuhan Tanjung Adikarto mulai pemecah ombak hingga pengerukan pasir dalam kolam pelabuhan sekitar Rp400 miliar," katanya.
   
Menurut dia, anggaran besar itu tidak mungkin ditanggung oleh APBD I dan II karena nominalnya sangat besar. Salah satunya, pemkab meminta pemerintah pusat mengalokasikan anggaran penyelesaian Pelabuhan Tanjung Adikarto.
     
"Kami berharap pemerintah pusat memprioritaskan pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto," harapnya.
   
Kasubag Program DKP DIY Sunardi mengatakan tahapan pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto, yakni 2002 dibuat studi kelayakan, 2003 pembuatan rencana detail teknis (DED), dan pembangunan dimulai pada 2004 sampai sekarang belum selesai.
   
Semua bangunan pendukung sudah dibangun, mulai dari tempat pelelangan ikan hingga pabrik es batu. Namun yang masih menjadi permasalahan utama yakni penyelesaian pemecah ombak. Pemecah ombak sisi timur diperpanjang 170 meter dan sebelah barat 120 meter.
     
"Pemecah ombak selesai dibangun, persoalan Pelabuhan Tanjung Adikarto tidak ada dan pelabuhan siap beroperasi," katanya.