Apel Kokam DIY-Jateng tunjukkan komitmen terhadap NKRI

id Apel Kokam

Apel Kokam DIY-Jateng tunjukkan komitmen terhadap NKRI

Devile Kokam DIY menuju Masjid Agung Bantul usai Apel Akbar Kokam DIY-Jateng di Kabupaten Bantul, DIY (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antaranews Jogja) - Apel Akbar Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur diselenggarakan pada Minggu, untuk menunjukkan komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
    
"Hari ini kami gelar pasukan berkaitan dengan kesiapan kawan-kawan, tentu ini bukan berarti untuk menunjukkan Kokam ini kuat dan sebagainya, tetapi yang pertama Kokam itu punya komitmen terhadap NKRI," kata Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) DIY Iwan Setiawan disela Apel Akbar Kokam di Bantul, Minggu.
    
Apel akbar Kokam yang merupakan sebuah organisasi ortonom pemuda Muhammadiyah yang digelar di Lapangan Paseban Kabupaten Bantul, DIY tersebut diikuti sekitar 1.000 orang dari Kokam DIY, Jateng dan Jatim.
    
Menurut dia, sekitar 1.000 peserta itu meliputi anggota Kokam dan tapak suci putra Muhammadiyah dari Jateng sekitar 100 orang dan Jatim 50 orang, sisanya berasal dari teman-teman Kokam dan pemuda Muhammadiyah DIY.
    
"Yang kedua Kokam ini punya semangat untuk persiapan dan mengamankan Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke-17 yang digelar di UMY (Universitas Muhmmadiyah Yogyakarta) pada 25 sampai 28 Novemmber 2018," kata Iwan.
    
Dia mengatakan, setelah apel akbar Kokam digelar, komandam nasional Kokam juga memberikan informasi yang berkaitan dengan isu nasional yang aktual, seperti bendera tauhid, ukhuwah islamiyah dan lain-lain sebagainya.
    
"Sehingga memang untuk Apel Akbar kali ini selain sebagai bagian dari koordinasi, ini juga bagian dari usaha kami menjadikan Kokam ini lebih cinta kepada NKRI," katanya.
    
Disinggung mengenai isu terkini yaitu polemik pembakaran bendera, Iwan mengatakan, teman-teman Pemuda Muhammadiyah berharap agar masalah tauhid tersebut segera diselesaikan dan tidak menjadi polemik berkepanjangan di masyarakat.
    
"Energi ini bukan dihabiskan untuk bendera tauhid, tetapi untuk membangun bangsa. Dan kami juga berharap baik itu yang menganggap bendera tauhid apakah bendera HTI, segera diselesaikan jangan sampai banyak 'PR' di bangsa ini yang membutuhkan energi kawan-kawan kokam dan lain-lain," katanya.
    
Sedangkan berkaitan dengan Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke-17 yang akan digelar di Yogyakarta mendatang ada dua agenda. Pertama laporan pertanggungjawaban Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah dan pergantian pimpinan PP Pemuda Muhammadiyah.