Jakarta (ANTARA) - Laporan mantan komandan Tim Mawar Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD Mayjen TNI Purnawirawan Chairawan Nusyirwan atas Majalah Tempo edisi 10 Juni 2019 ditolak Badan Reserse Kriminal Polri karena belum ada rekomendasi dari Dewan Pers.
"Barusan kami dari dalam, berdiskusi dan konsultasi, dan alhamdulillah laporan kami belum diterima karena menunggu rekomendasi dari Dewan pers," ujar kuasa hukum Chairawan, Hendriansyah, di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu.
Untuk itu, pihaknya akan menunggu proses yang berjalan di Dewan Pers setelah memasukkan aduan pada Selasa (11/6) baru menyusun rencana yang akan diambil berikutnya.
Sementara Dewan Pers berencana memanggil Chairawan dan Majalah Tempo pada Selasa pekan depan untuk pemeriksaan dan klarifikasi dari dua belah pihak.
Berdasarkan UU Pers, hukuman yang diberikan kepada media apabila produk jurnalistiknya terbukti melanggar kode etik adalah sanksi etis, bukan pidana seperti yang diinginkan pihak Chairawan.
Chairawan pun berencana melaporkan sejumlah akun media sosial yang menuduhnya terlibat dalam kericuhan Aksi 22 Mei.
"Itu lagi kami cari bukti-buktinya. Masih dicari," kata Hendriansyah.
Ada pun Chairawan mengaku keberatan dengan penyebutan Tim Mawar oleh Majalah Tempo, padahal pelaku yang diduga terlibat kericuhan 22 Mei hanya perorangan. Oleh karenanya ia merasa dirugikan sebagai mantan komandan Tim Mawar.
Baca juga: Menhan minta jangan menggunakan nama "Tim Mawar"
Berita Lainnya
Soal koalisi parpol, Gibran bilang tunggu arahan Prabowo
Jumat, 26 April 2024 14:59 Wib
NasDem dan PKB akan bertemu partai di KIM
Jumat, 26 April 2024 14:14 Wib
Tak perlu ada tim transisi pemerintahan, ini pendapat pengamat
Jumat, 26 April 2024 14:12 Wib
PDIP gugat ke PTUN, pelantikan Prabowo-Gibran tak akan ditunda
Jumat, 26 April 2024 9:02 Wib
Waketum Golkar: Belum ada statemen resmi Jokowi keluar dari PDIP
Jumat, 26 April 2024 5:04 Wib
Partai Golkar dorong Ridwan Kamil maju Pilkada Jabar
Jumat, 26 April 2024 5:01 Wib