Gunung Kidul (ANTARA) - Nelayan di Pantai Ngrenehan, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai memanen hasil tangkapan bawal laut yang harganya di atas Rp300 ribu per kilogram sejak tiga hari terakhir.
Salah satu nelayan Pantai Ngrenehan Sungkono di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan hasil dari menangkap bawal untuk sekali melaut bisa mendapatkan uang hingga Rp3 juta.
"Mudah-mudahan hasilnya tangkapan bisa banyak sehingga pendapatan yang diperoleh dapat lebih besar lagi,” harap Sungkono.
Ia mengatakan pada November hingga Januari nanti merupakan musim ikan bawal. Saat ini, kondisi gelombang laut sangat landai, sehingga mayoritas nalayan Pantai Sadeng melaut. Hasil tangkapan ikan juga sangat lumayan, khususnya bawal.
"Meski hasil tangkapan tidak banyak sekali, tapi kalau hasil tangkapanya berupa bawal tentu sangat menguntungkan," katanya.
Seorang nelayan Pantai Ngrenehan lainnya, Mukino mengatakan musim panen masih di tahap awal sehingga hasil tangkapan belum maksimal. “ekali melaut, yang paling banyak ditangkap mencapai 60 kilogram.
"Kami berharap bisa lebih lagi sehingga pendapatan bertambah," harapnya.
Dia mengatakan untuk menangkap bawal, nelayan tidak hanya mencari di seputaran laut di Pantai Ngerenehan. Namun para nelayan juga mencari sampai ke wilayah di kawasan Pantai Baru di Kabupaten Bantul.
"Kami ingin mendapatkan banyak ikan sehingga penangkapan tidak hanya di satu titik. Untuk menangkap, kami banyak mengandalkan jaring,” katanya.
Mukino pun berharap agar kondisi di laut bersahabat sehingga nelayan dapat mencari ikan dengan aman.
"Kami berdoa, semoga cuaca tidak berubah-ubah sehingga nelayan tetap bisa menangkap ikan,” katanya.
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II DIY, Surisdiyanto mengimbau kepada nelayan saat menangkap ikan di laut terus berhati-hati. Selain itu, untuk pengamanan, saat menangkap juga membawa alat keselamatan diri, salah satunya pelampung.
"Pelampung ini penting untuk keselamatan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Meski profesional saat melaut, menggunakan pelampung tetap penting,” katanya.
Berita Lainnya
"Low Life", drakor nelayan temukan harta karun
Rabu, 17 April 2024 15:18 Wib
Nelayan peroleh pelatihan pemasaran digital hasil laut
Senin, 8 April 2024 15:16 Wib
Nelayan di Benoa, Bali, diedukasi untuk wisata taksi air
Jumat, 5 April 2024 20:44 Wib
Kampung nelayan modern di Rembang, Jawa Tengah, disiapkan pemerintah
Senin, 1 April 2024 6:40 Wib
Kelompok Pekka Nelayan edukasi-berdayakan perempuan Indonesia
Minggu, 31 Maret 2024 6:02 Wib
Kapal terbalik, sembilan nelayan hilang
Senin, 25 Maret 2024 10:32 Wib
Gunungkidul usulkan bantuan kapal bagi nelayan ke KKP
Senin, 18 Maret 2024 9:47 Wib
Kapal nelayan berawak 10 ABK hilang kontak di Samudra Hindia
Minggu, 17 Maret 2024 6:09 Wib