Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Suharsono meluncurkan sekaligus meresmikan pemanfaatan Pasar Seni dan Wisata Gabusan, sebuah kawasan yang terdapat beragam gerai produk usaha kecil menengah khas setempat dan taman wisata edukasi bagi masyarakat.
"Ini adalah wujud komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul di dalam upaya meningkatkan kesejahteraan para perajin dan pelaku IKM (industri kecil menengah) di Bantul," kata Bupati dalam sambutan pengarahan pada acara peluncuran Pasar Seni dan Wisata Gabusan di Bantul, Minggu.
Dengan diresmikan dan diluncurkannya Pasar Seni dan Wisata Gabusan yang terletak di tepi Jalan Parangtritis Sewon ini, Bupati mengajak semua pihak termasuk perajin untuk bersama-sama menggarap kerajinan daerah secara lebih serius, berkesinambungan dan terintegratif dengan sektor lainnya.
"Dengan demikian, kami harapkan kerajinan asli Bantul akan memiliki dampak positif bagi perkembangan perekonomian, sosial dan budaya," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Bantul Sukrisna Dwi Susanta dalam laporannya mengatakan bahwa terdapat 16 los di kompleks Pasar Seni Gabusan (saat ini berganti nama menjadi Pasar Seni dan Wisata Gabusan) yang disegarkan fungsinya kembali dan akan dilanjutkan pada 2020.
Dia menyebutkan, los 1 untuk oleh-oleh olahan makanan, los 2 untuk fesyen, los 3 untuk kerajinan, los 4 dan 5 untuk batik, los 6 untuk sarana edukatif interaktif, los 7 dan 8 untuk Gallery, los 9 untuk tempat transit, los 10 untuk rumah makan, los 11 dan 12 untuk Redial, los 13 untuk exhibition hall, los 14 untuk rumah makan, los 15 untuk food court dan los 16 untuk manajemen.
"Kemudian revitalisasi toilet sebanyak 54 toilet yang tersebar di tiga titik, rehab menara informasi, penggeseran tugu PSG (Pasar Seni Gabusan) pembuatan bundaran dan rehab bak sampah," kata Sukrisna.
Menurut dia, revitalisasi dan penataan di kawasan Pasar Seni Gabusan tidak hanya melibatkan Pemda Bantul, namun juga turut menjalin kemitraan dengan pihak luar seperti badan usaha milik negara (BUMN) maupun swasta atau Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
"Harapan kami revitalisasi dan penataan ini, Pasar Gabusan dapat hidup kembali sebagai salah satu destinasi wisata dan pusat oleh-oleh yang dapat menarik wisatawan serta dapat digunakan sebagai sarana interaktif dan edukatif dari berbagai komunitas maupun elemen masyarakat," katanya.