Dinsos Yogyakarta menargetkan anggota KUBE keluar dari garis kemiskinan

id KUBE,kelompok usaha bersama,kemiskinan

Dinsos Yogyakarta menargetkan anggota KUBE keluar dari garis kemiskinan

Kompleks Balai Kota Yogyakarta (Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Yogyakarta menargetkan setidaknya ada satu anggota Kelompok Usaha Bersama bisa keluar dari garis kemiskinan dengan tidak lagi masuk dalam data keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial Kota Yogyakarta pada tahun berikutnya.

“Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) adalah upaya pemberdayaan masyarakat dengan cara pendampingan. Anggotanya adalah warga miskin yang masuk data keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial (KSJPS). Kami berharap, setidaknya ada anggota yang tidak lagi masuk sebagai warga miskin setiap tahunnya,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Yogyakarta Agus Sudrajat di Yogyakarta, Senin.

Setiap KUBE beranggotakan 10 kepala keluarga (KK) yang masuk dalam data KSJPS atau peserta Program Keluarga Harapan (PKH). Setiap kelompok memperoleh bantuan modal untuk kebutuhan menjalankan berbagai program usaha.

“KUBE adalah program yang sudah berjalan cukup lama. Untuk kelompok yang terbentuk cukup lama, sudah jarang ditemui anggota yang masih masuk dalam KSJPS. Artinya, program ini cukup efektif untuk mengentaskan warga dari kemiskinan,” katanya.

Selain KUBE, upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilakukan melalui program Usaha Ekonomi Produktif (USEP) yang beranggotakan 30 perempuan dari keluarga miskin. Baik KUBE dan USEP ditumbuhkan oleh Kementerian Sosial dan didampingi oleh pemerintah daerah.

Berdasarkan data, hingga saat ini di Kota Yogyakarta terdapat 384 KUBE dan 54 USEP.

“Kami berharap, setiap anggota KUBE maupun USEP tetap berkomitmen untuk menjalankan usaha melalui kelompoknya masing-masing sehingga tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai. Ada tiga lestari yang menjadi kunci, yaitu lestari modal, lestari usaha, dan lestari kelompok,” katanya.

Dinas Sosial Kota Yogyakarta, lanjut dia, juga rutin memberikan pendampingan salah satunya terhadap aspek manejerial kelompok.

Sebelumnya Kepala Bidang Advokasi dan Rehabilitasi Dinas Sosial Kota Yogyakarta Tri Maryatun mengatakan tidak ada penumpuhan KUBE baru dari Kementerian Sosial pada tahun ini.

Meskipun demikian, Dinas Sosial Kota Yogyakarta dipastikan akan tetap melakukan pemantauan dan pendampingan terhadap KUBE dan USEP yang sudah terbentuk apalagi dalam satu KUBE biasanya memiliki beragam usaha seperti kuliner, souvenir, hingga berjualan bahan kebutuhan pokok.

“Di wilayah lain, misalnya di pedesaan biasanya satu KUBE hanya menjalankan satu jenis usaha saja tetapi di Kota Yogyakarta dalam satu KUBE bisa memiliki banyak variasi usaha,” katanya.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024