Yogyakarta gelar lomba duta pelajar antinarkoba perkuat P4GN

id duta antinarkoba,penyalahgunaan narkoba

Yogyakarta gelar lomba duta pelajar antinarkoba perkuat P4GN

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta Zenni Lingga menjelaskan penyelenggaraan lomba pelajar duta antinarkoba. (ANTARA/Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta akan kembali menggelar lomba duta pelajar antinarkoba untuk memperkuat program pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN).

“Penguatan program P4GN harus terus dilakukan supaya pelajar dan sekolah bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar, salah satunya melalui lomba seperti ini,” kata Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta Zenni Lingga di Yogyakarta, Sabtu.

Tahun ini, lomba duta antinarkoba diikuti 64 SMP negeri maupun swasta di Kota Yogyakarta. Setiap sekolah diminta menyampaikan karya tulis mengenai upaya P4GN dan menyampaikannya dalam sesi wawancara dalam lomba tersebut.

Dari wawancara tersebut akan dipilih lima sekolah yang masuk dalam ke grandfinal untuk pemilihan pemenang pertama hingga kelima, yang akan memperoleh tropi dan uang pembinaan.

“Kegiatan pemilihan duta pelajar antinarkoba ini diharapkan sudah bisa diselesaikan sebelum peringatan Hari Antinarkoba pada pertengahan tahun,” kata Zenni.

Selain menggelar lomba duta pelajar antinarkoba, upaya P4GN di sekolah juga dilakukan dengan membentuk satuan tugas antinapza di tingkat SMP di Kota Yogyakarta.

“Sebagian besar SMP di Yogyakarta sudah memiliki satgas. Tinggal beberapa sekolah saja. Kami akan terus dorong agar seluruh sekolah memiliki satgas pada tahun ini,” kata Zenni.

Ia mengatakan bahwa keberadaan satgas antinapza di sekolah bisa memudahkan proses edukasi dan pemberian informasi mengenai bahaya napza karena disampaikan secara langsung antar sesama pelajar. 

“Pada tahun ini pun, kegiatan kampanye antinapza juga akan dilakukan dengan mengajak satgas antinapza di sekolah untuk turun ke jalan atau tempat-tempat keramaian seperti di stasiun, terminal, dan mall. Mereka akan membagikan stiker dan selebaran terkait bahaya narkoba,” katanya.

Pada 2016, Daerah Istimewa Yogyakarta menempati peringkat teratas dalam angka pelajar dan mahasiswa pengguna narkoba dan pada 2018 berada di peringkat lima dari 13 provinsi yang disurvei.

Selain menggiatkan kampanye pencegahan penyalahgunaan narkoba, pemerintah menyiapkan fasilitas untuk membantu pencandu menyembuhkan diri dari ketergantungan pada napza termasuk di antaranya RS Bethesda, PKU Muhammadiyah, Puskesmas Gedongtengen, Tegalrejo, Umbulharjo I, Gondomanan, dan RS Jogja.