Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta lakukan uji coba shalat Jumat

id Masjid Gedhe Kauman,uji coba,shalat Jumat,pandemi covid-19,corona,protokol kesehatan

Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta lakukan uji coba shalat Jumat

Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta yang memiliki arsitektur Jawa dan tercatat sebagai bangunan cagar budaya itu dibangun oleh Sri Sultan HB I bersama Kyai Faqih Ibrahim Diponingrat (penghulu keraton pertama) dan Kyai Wiryokusumo sebagai arsiteknya pada tahun 1773 Masehi. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Yogyakarta (ANTARA) - Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta menggelar uji coba penyelenggaraan shalat Jumat berjamaah dengan membatasi jamaah yang hadir yaitu dikhususkan bagi warga Kauman yang tinggal di sekitar masjid.

"Masih uji coba. Saat ini dikhususkan untuk warga Kauman di sekitar Masjid Gedhe," kata Ketua Takmir Masjid Gedhe Kauman Azman Latif di Yogyakarta, Jumat.

Ia mengatakan karena masih dalam taraf uji coba maka pelaksanaan shalat Jumat akan dievaluasi kembali mengingat saat ini Masjid Gedhe Kauman belum mendapatkan rekomendasi dari Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY berupa surat keterangan aman COVID-19.

Sesuai Surat Edaran Menteri Agama Nomor 15 tahun 2020 Tentang Panduan Kegiatan Keagamaan di Rumah Ibadah, menurut dia, Takmir Masjid Gedhe Kauman telah mengurus surat keterangan itu.

"Gugus Tugas COVID-19 juga sedang meninjau di sini," kata dia.

Menurut dia, kendati warga Kauman dipersilakan mengikuti shalat Jumat berjamaah, mereka tetap diwajibkan menaati protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, serta datang awal waktu karena pintu ditutup saat mulai adzan.

Ia mengatakan saat shalat Jumat, kapasitas masjid dengan pengaturan jaga jarak dapat menampung sekitar 600 jamaah. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibanding sebelum wabah penyakit menular yang bisa memcapai 3.000 jamaah.

Menurut dia, ada 20 pengurus masjid yang melakukan pemeriksaan dan pengawasan, termasuk memastikan mereka merupakan warga Kauman atau sekitar masjid.

Para jamaah diwajibkan melakukan pengukuran suhu tubuh melalui satu pintu yang disiapkan untuk memasuki Masjid Gedhe.

"Kalau warga sekitar yang jaga otomatis akan dikenali. Sesuai anjuran pemerintah, dalam masa darurat, harusnya jemaah dari warga sekitar yang sementara diperbolehkan mengakses masjid," kata dia.

Ia belum dapat memastikan kapan penerapan pembatasan jamaah akan diakhiri. Kebijakan itu akan terus ditempuh Takmir Masjid Gedhe sembari menyesuaikan perkembangan kasus positif COVID-19 di DIY.

"Sambil menunggu rekomendasi dari Gugus Tugas COVID-19 DIY," demikian Azman Latif.