Gunung Kidul bangun irigasi perpompaan airi 45 hektare

id jaringan irigasi perpompaan,Gunung Kidul,panen padi

Gunung Kidul bangun irigasi perpompaan airi 45 hektare

Petani di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, panen padi. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membangun fasilitas irigasi perpompaan di Desa Pengkok, Kecamatan Patuk, dalam rangka mengairi lahan pertanian seluas 45 hektare, sehingga dalam satu tahun bisa dua kali tanam.

Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi di Gunung Kidul, Senin, mengajak masyarakat bersyukur dengan adanya tambahan fasilitas irigasi perpompaan yang kelak dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

"Semuanya itu bagian upaya untuk mengurangi kemiskinan masyarakat Gunung Kidul. Kami tahu masyarakat Gunung Kidul merupakan tipe pekerja keras sehingga dengan adanya bantuan sarana seperti irigasi perpompaan akan dapat dimanfaatkan dengan baik,” kata Immawan.

Menurut dia, dengan adanya irigasi perpompaan, petani dinilai lebih mudah mendapatkan air sehingga pertanaman lebih subur serta hasilnya lebih baik.

"Petani juga bisa melakukan tanam padi lebih dari dua kali, dan menanam palawija atau rumput gajah untuk mencukupi pakan ternak," katanya.

Ketua Kelompok Tani Rukun Makaryo Patuk, Jumari mengatakan dengan adanya jaringan irigasi sistem perpompaan, petani bisa tanam padi tiga kali dalam satu tahun.

Menurut dia, dengan sarana irigasi itu, potensi lahan padi yang bisa dialiri air antara 20 sampai dengan 30 hektare. Sementara di kawasan pembangunan sarana irigasi terdapat lahan pertanian seluas 45 hektare. Selain padi, biasanya masyarakat menanaminya dengan palawija.

Sebagaimana hasil panen padi musim ke-2 yang dilaksanakan bersamaan dengan peresmian sarana irigasi, hasil ubinan menunjukkan produktivitas 8,6 ton gabah kering panen (GKP) per hektare atau 7,24 ton gabah kering giling (GKG) per hektare.

"Luas tanam dan produktivitas padi cukup tinggi. Kami berharap pemkab secara bertahap membangun irigasi untuk mendukung pertanian di Kecamatan Patuk," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Panggan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto mengatakan saat ini di Gunung Kidul telah memasuki masa panen musim kedua. Luas pertanaman padi di musim kedua mencapai 8.522 hektare. Dari total luasan pertanaman telah dipanen 1.672 hektare di bulan Juni.

“Sisanya akan di panen di Juli. Kami berharap para petani memanfaatkan infrastruktur air yang telah dibangun untuk memperluas pertanaman padi, khususnya di musim tanam ketiga sehingga indeks pertanaman (IP) padi meningkat,” harap Bambang.