Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yoggyakarta, mendapat alokasi 45 paket pelatihan kerja dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional melalui Balai Pelatihan Kerja Surakarta.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kulon Progo Nur Wahyudi kegiatan pelatihan 2020 ini, UPT BLK Kulon Progo menerima 45 paket pelatihan dari dana APBN melalui Balai Pelatihan Kerja Surakarta dan telah selesai dilaksanakan dengan jumlah 27 paket.
"Paket pelatihan berbasis kompetensi dari angkatan I sampai angkatan III yang berjumlah 16 orang, sehingga total berjumlah 432 orang. Ada pun penambahan satu paket pelatihan COVID-19 yaitu pembuatan masker sejumlah 16 orang," kata Nur Wahyudi.
Ia mengatakan, pelatihan pembuatan masker ini bisa memberikan peningkatan kompetensi protektif yang merupakan peluang ekonomi untuk menghadapi dampak COVID-19 dan juga untuk memutus mata rantai penyebarannya.
Pelatihan itu juga menghasilkan 7.000 masker medis dan didistribusikan yang pertama ke Kementerian Ketenagakerjaan RI melalui BLK Surakarta sebanyak 2.500 masker, yang kedua gugus tugas penanganan COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo sebanyak 2.500 masker, pelayanan publik Kabupaten Kulon Progo sebanyak 500 masker, tim pemberat DKK Kabupaten Kulon Progo sebanyak 100 masker, dan sisanya untuk mendukung kegiatan pelatihan di BLK Kulon Progo.
Kemudian dari sumber daya APBD Kabupaten Kulon Progo mendapatkan dua paket pelatihan bagi pencari kerja, yaitu sub kejuruan desain grafis sebanyak 16 orang dan di internet marketing sebanyak 16 orang, sehingga total berjumlah 32 orang dan telah selesai dilaksanakan pada Maret 2020.
"Pelaksanaan pelatihan ini mematuhi protokol kesehatan, yaitu menjadikan UPT BLK sebagai salah satu wilayah atau kawasan wajib masker. Kemudian, proses pengukuran suhu di depan gerbang masuk. Selain itu juga cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menjaga jarak, serta memberikan edukasi dengan selalu mementingkan protokol kesehatan," katanya.
Sementara itu, Bupati Kulon Progo Sutedjo berharap para peserta melakukan dengan sungguh-sungguh. Ketika Anda lolos uji kompetensi dan mendapatkan sertifikat kompetensi kemudian bekerja di suatu perusahaan atau suatu kelompok usaha (ikut orang).
"Kami berharap Anda bekerja dengan sungguh-sungguh. Kesungguhan ini akan menjadi nilai tambah bagi Anda sebagai sumber daya manusia yang berkualitas. Saya ingin mencontohkan, ketika sebuah perusahaan atau suatu unit kerja, karyawan atau karyawati yang bekerja tidak memiliki rasa handarbeni saat bekerja terhadap suatu perusahaan, maka perusahaan itu tinggal menunggu rubuh," katanya.
Sutedjo juga berpesan jika menjadi wiraswasta, jangan membuka usaha dengan menentukan usahanya terlebih dahulu baru mencari pasar (peminat), tetapi mencari pasar dahulu kemudian menentukan jenis usahanya.
"Lihat dulu, publik butuh apa. Kalau sudah tahu publik butuh apa, baru tentukan usahanya. Jangan terbalik, sulit nanti walaupun itu akan berhasil. Segala sesuatunya harus dipikirkan masak-masak, jangan sampai mudah menyerah. Harus bisa menjaga spirit dengan sungguh-sungguh, jangan sedikit-sedikit mengeluh," katanya.
Berita Lainnya
Kemenangan timnas Indonesia lawan Vietnam berkat kerja keras pemain
Rabu, 27 Maret 2024 3:34 Wib
Prabowo dan Ceko bahas kerja sama pertahanan
Rabu, 27 Maret 2024 0:38 Wib
STY: Timnas Indonesia menang berkat kerja keras pemain
Rabu, 27 Maret 2024 0:10 Wib
Polisi periksa dua tersangka perdagangan orang berkedok mahasiswa magang kerja di Jerman
Selasa, 26 Maret 2024 14:17 Wib
Jokowi resmikan Inpres Jalan Daerah di Sulteng
Selasa, 26 Maret 2024 14:12 Wib
UI-Kedubes India jajaki belajar ke India
Senin, 25 Maret 2024 18:13 Wib
Generasi muda harus jadi bagian ekosistem ketenagakerjaan Indonesia
Senin, 25 Maret 2024 12:29 Wib
Kerja sama RI-Vietnam targetkan teknologi mutakhir
Senin, 25 Maret 2024 7:20 Wib